Rumitnya masalah pertanahan di negara-negara berkembang disebabkan oleh ketidakjelasan status hukum tanah akibat masih banyaknya lahan yang belum terdaftar. Untuk mempercepat proses pendaftaran tanah di negara-negara berkembang, para ahli meluncurkan sebuah konsep baru yang disebut Fit-for Purpose (FFP). Salah satu komponen dari FFP ialah Spatial Framework yang berkaitan dengan representasi informasi spasial atas kepemilikan dan penggunaan bidang tanah dan salah satu prinsip utama pembangunan komponen Spatial Framework FFP ialah penggunaan citra resolusi tinggi.
Melalui tugas akhir ini dikaji mengenai ketersediaan citra satelit resolusi tinggi (CSRT) Indonesia di tiga instansi yaitu LAPAN, BIG, dan ATR/BPN yang memiliki kewenangan dengan hal tersebut. Selain itu, juga dikaji mengenai alur proses penyediaan, penyimpanan, pendistribusian, dan pengolahan data citra di LAPAN dan BIG serta pemanfaatan di ATR/BPN dan juga tingkat kesiapan ketiga instansi dalam proses penyediaan, penyimpanan, pendistribusian, pengolahan, dan pemanfaatan data CSRT dalam menghadapi implementasi FFP-LA di Indonesia. Sumber data penelitian berdasarkan kepada studi literatur, pengolahan data sekunder, dan wawancara ke instansi-instansi yang terkait dengan penyediaan, pengolahan, dan pemanfaatan citra satelit resolusi tinggi di Indonesia. Dari studi yang dilakukan oleh penulis, didapati bahwa telah tersedia data CSRT untuk sebagian besar wilayah Indonesia dan terdapat rencana strategis untuk mendukung penyediaan, pengolahan, dan pemanfaatan data CSRT sebagai langkah dalam penerapan FFP-LA di Indonesia. Akan tetapi, dengan kondisi data pendukung serta fokus kebijakan yang ada masih belum memungkinkan bagi ketiga instansi dalam melakukan dukungan penuh untuk penerapan FFP-LA di Indonesia.
Perpustakaan Digital ITB