Ligan 4.7-diazadecanediamide (C8H18N4O2) merupakan ligan tetradentat yang memiliki dua atom oksigen dan dua atom nitrogen sebagai atom donor. Ligan ini merupakan ligan netral tetapi dengan peningkatan pH dapat menjadi ligan anion. Ligan 4.7-diazadecanediamide ini memiliki geometri segiempat yang dapat memberikan peluang kepada anion atau ligan lain untuk berkoordinasi dengan
atom pusat pada posisi aksial. Nikel(II) paling banyak digunakan untuk sintesis kompleks dengan ligan 4.7-diazadecanediamide karena memberikan geometri,
sifat magnet, dan warna yang beragam, serta ada yang menunjukkan efek termokromik. Pada penelitian ini, ligan 4.7-diazadecanediamide dan kompleks nikel(II) dengan ligan 4.7-diazadecanediamide variasi anion SCN-, NO2
-, dan OH- telah berhasil disintesis. Ligan ini disintesis dari etilendiamina dan akrilamida dengan pelarut etanol yang direfluks selama dua jam. Penentuan rumus ligan 4.7- diazadecanediamide dikonfirmasi dari data analisis unsur dengan data kadar C, H, dan N sebagai berikut: C 47,43% (47,51), H: 8,30% (8,96), dan N: 27,54% (27,70). Rendemen ligan yang dihasilkan sebesar 84 %. Ligan ini berbentuk serbuk putih pada suhu ruang, stabil di udara terbuka, dan memiliki titik leleh
pada rentang suhu 169-172 ?C. Di dalam larutan, ligan ini tidak terurai menjadi ion melainkan tetap berada dalam bentuk molekulnya. Hal ini dibuktikan dari nilai
hantaran molar sebesar 12 cm-1mol-1?-1. Empat senyawa kompleks nikel(II) telah disintesis menggunakan ligan ini. Kompleks yang dihasilkan memiliki warna yang
beragam. Kompleks [Ni(C8H18N4O2)(H2O)2]Cl2 berwarna biru pucat, kompleks [Ni(C8H18N4O2)(NCS)2] berwarna biru, kompleks [Ni(C8H18N4O2)(NO2)2] berwarna merah keunguan, dan kompleks [Ni(C8H16N4O2)] berwarna kuning.
Rendemen kompleks [Ni(C8H18N4O2)(H2O)2]Cl2, [Ni(C8H18N4O2)(NCS)2], [Ni(C8H18N4O2)(NO2)2], dan [Ni(C8H16N4O2)] secara berturut-turut: 59%, 79%,
31%, dan 73%. Kompleks [Ni(C8H18N4O2)(H2O)2]Cl2, [Ni(C8H18N4O2)(NCS)2] dan [Ni(C8H18N4O2)(NO2)2] memiliki geometri oktahedral dengan sistem Ni- N2O4. Geometri oktahedral diketahui dari tiga puncak yang diperoleh pada spektrum absorbansi daerah sinar tampak. Puncak yang diperoleh secara berurutan sesuai dengan transisi spin yang diperbolehkan dari ion Ni2+(d8) yaitu: 3A2g? 3T1g (P), 3A2g? 3T1g (F), dan 3A2g? 3T2g. Kompleks [Ni(C8H18N4O2)(H2O)2]Cl2, [Ni(C8H18N4O2)(NCS)2] dan [Ni(C8H18N4O2)(NO2)2] ii bersifat paramagnetik dengan momen magnet 2,8 BM yang setara dengan dua elektron tidak berpasangan pada Ni2+ dalam medan oktahedral. Dalam bentuk padatan, ligan NCS- dan ligan NO2-
masing-masing terkoordinasi dengan ion nikel(II). Ini dibuktikan dari spektrum IR dengan adanya pita pada daerah 2085 cm-1 yang merupakan karakteristik dari regangan CN pada NCS dan pita pada 1265 cm-1 yang merupakan nilai regangan simetrik (?s) dari NO2. Dalam keadaan larutan, gugus NCS- dan NO2 - berperan sebagai anion sementara posisi aksial diisi oleh H2O. Ini dibuktikan dari spektrum absorbsi kompleks pada panjang
gelombang 362, 593, dan 896 nm yang nilainya sama dengan spektrum absorbansi kompleks Ni(C8H18N4O2)(H2O)2]Cl2. Selain itu, hantaran yang diperoleh untuk kedua kompleks tersebut sebesar 298 cm-1mol-1?-1 dan 303 cm-1mol-1?-1 yang setara dengan tiga ion. Padatan kompleks [Ni(C8H18N4O2)(NO2)2] menunjukkan efek termokromik karena terjadi perubahan warna dari warna merah pada suhu ruang menjadi biru ketika dipanaskan sampai 105 ?C. Perubahan warna terjadi secara reversible. Pada kompleks ini, ligan menjadi anionik karena pada keadaan basa, karena gugus amida pada ligan mengalami protonasi yang menyebabkan perubahan koordinasi ikatan Ni-O menjadi Ni-N. Oleh karena itu pada kompleks [Ni(C8H16N4O2)], ion nikel(II) memiliki sistem Ni-N4. Kompleks ini bermuatan netral yang dibuktikan dengan hasil hantaran molar sebesar 39 cm-1mol-1?-1.
Perpustakaan Digital ITB