Penilaian kinerja adalah sebuah komponen penting dari serangkaian praktek sumber daya
manusia. Jika penilaian kinerja tidak secara tepat mengukur kinerja dari pegawai dalam
organisasi, pertumbuhan organisasi akan sulit dicapai.
Penelitian ini memeriksa kecenderungan atasan menyediakan rating kinerjalebih tinggi
daripada yang selayaknya bawahan mereka peroleh dalam penilaian kinerja berbasis softcompetency
di PT.PINDAD (Persero). Selanjutnya, penelitian ini memeriksa pengaruhtiga
attitude dari atasan, yaitu self-monitoring, continuance commitment, dankeyakinan terhadap
gangguan politik dalam sistem penilaian kinerja pada kecenderungan atasan menaikkan
rating.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kecenderungan atasan menaikkan rating kinerja
bawahan mereka memang muncul dalam penilaian kinerja berbasis kompetensi di
PT.PINDAD (Persero). Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa self-monitoring,
continuance commitment, dankeyakinan tehadap gangguan politik dalam sistem penilaian
secara positif mempengaruhi kecenderungan atasan menaikkan rating. Untuk mengatasi
kecenderungan atasan menaikkan rating, solusi diusulkan terkait pengaruh dari ketiga attitude
tersebut pada kecenderungan atasan menaikkan rating.