digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Transmitter nirkabel merupakan instrumen pengukuran dengan cara mentransmisikan data atau sinyal menggunakan frekuensi yang berdekatan dengan WIFI. WIFI merupakan jaringan komunikasi WLAN (Wireless Local Area Network). Dengan adanya telekomunikasi tersebut, pengukuran, transmisi data, dan pengontrolan di dalam proses industri sedang menuju ke tingkat reliabilitas yang tinggi. Akan tetapi, hal tersebut tidak serta-merta dapat dilakukan dengan mudah. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian mengenai kehandalan transmitter nirkabel itu sendiri. Beberapa faktor seperti gangguan komunikasi menjadi tantangan industri teknologi nirkabel untuk dapat mencegah atau meminimalisir adanya kesalahan yang dapat timbul pada sistem kontrol. Pemetaan gangguan diperlukan dalam perancangan jaringan sistem kontrol berbasis nirkabel ISA100. Pada tugas akhir ini, pemetaan dilakukan dengan mengukur parameter kekuatan sinyal (Power Level) dan penggunaan kanal (Channel Usage) pada suatu lokasi. Hasil pengukuran tersebut dijadikan sebagai titik sampel dalam pemetaan. Data menunjukkan bahwa pengukuran kekuatan sinyal pada setiap kanal maksimum sebesar - 60 dBm dan minimum sebesar - 105 dBm. Pemetaan dilakukan dengan menggunakan dua metoda pendekatan yaitu metoda interpolasi Inverse Distance Weight (IDW) dan Spline untuk melakukan interpolasi antar titik pengukuran. Melalui uji validasi, metoda IDW memiliki validasi sebesar 57% dan metoda Spline sebesar 73%. Hasil pemetaan akan menunjukkan daerah yang memiliki sinyal gangguan minimum dan akan digunakan sebagai dasar untuk menempatkan instrumen pemancar dan penerima dalam suatu jaringan transmisi data. Dengan penempatan yang baik, diharapkan sinyal gangguan dalam pengukuran dengan menggunakan transmitter nirkabel dapat diminimalisir.