Galian C merupakan salah satu jenis kegiatan pertambangan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku bangunan sipil. Kegiatan galian C dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan seperti terjadinya degradasi lahan, perubahan iklim mikro, perubahan topografi dan peningkatan potensi erosi. Dalam rangka mengembalikan fungsi dan manfaat ekosistem pada lahan bekas galian C, maka diperlukan kegiatan rehabilitasi lahan. Salah satu kegiatan rehabilitasi lahan adalah dengan penanaman tanaman legum penutup tanah yang dapat memperbaiki kualitas tanah. Kriteria tanaman legum penutup tanah yang baik yaitu memiliki laju penutupan tanah tinggi dan dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur adaptabilitas dari tiga jenis tanaman legum penutup tanah yaitu Mucuna pruriens, Calopogonium mucunoides dan Centrosema pubescens. Pengamatan pertumbuhan tanaman dilakukan di lahan bekas galian C di Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2017 - Maret 2017. Parameter yang diukur meliputi panjang penjalaran tanaman, persen penutupan tanah- dan perubahan pH tanah. Parameter panjang penjalaran tanaman diamati setiap minggu, sedangkan persen penutupan tanah diamati pada akhir penelitian. Parameter perubahan pH tanah diamati pada saat awal - dan akhir penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa M. pruriens memiliki panjang penjalaran tanaman tertinggi, yaitu 144,08 cm, sedangkan C. mucunoides hanya 4,02 cm dan C. pubescens 3,56 cm. Persentase penutupan tanah tertinggi terdapat pada M. pruriens sebesar 71,41%, sedangkan C. mucunoides sebesar 4,65% dan C. pubescens sebesar 1,54 %. Perubahan pH tanah tertinggi terdapat pada lahan yang ditanami dengan tanaman M. pruriens, yaitu dari 5,11 menjadi 5,88, sedangkan perubahan pH tanah pada lahan yang ditanami C. mucunoides mengalami perubahan dari 5,15 menjadi 5,37 dan C. pubescens dari 5,11 menjadi 5,23. Secara umum dapat disimpulkan bahwa M. pruriens memiliki adaptabilitas terbaik dibandingkan dengan C. mucunoides dan C. pubescens.