digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hepatitis B merupakan salah satu penyakit hati yang paling umum dan paling mematikan di dunia. Penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B ini dapat mengakibatkan sirosis dan karsinoma hati. Untuk dapat mengeliminasi virus hepatitis B dari tubuh pasien dapat digunakan berbagai alternatif, salah satunya dengan vaksin terapi berbasis HBcAg (hepatitis B core antigen) yang dapat menginduksi proliferasi sel T sitotoksik. Untuk memproduksi vaksin, antigen tersebut harus diekspresikan dengan vektor Escherichia coli dalam bentuk terlarut. Pada penelitian-penelitian sebelumnya teramati rendahnya solubilitas HBcAg saat diekspresikan menggunakan promoter T7. Salah satu cara untuk meningkatkan solubilitas protein hasil ekspresi adalah dengan substitusi promoter menjadi promoter dengan kekuatan yang lebih lemah. Promoter yang lebih lemah akan dapat membuat laju transkripsi dan sintesis polipeptida lebih rendah sehingga protein chaperone akan mampu melipat polipeptida dengan lebih sempurna, menghasilkan fraksi protein solubel yang lebih tinggi. Dalam penelitian ini dilakukan peningkatan solubilitas HBcAg dengan mengekspresikannya menggunakan promoter lambda, suatu promoter yang diinduksi dengan kenaikan suhu, sebagai pengganti promoter kuat T7. Sekuens promoter lambda disintesis dan disisipkan pada vektor ekspresi pET-28a (+) yang telah mengandung kerangka baca terbuka pengode HBcAg dengan menggunakan teknik restriksiligasi menggantikan promoter T7. Plasmid tersebut kemudian ditransformasi ke dalam Escherichia coli BL21(DE3) untuk diekspresikan. Ekspresi protein kemudian diinduksi dengan heat-shock dari suhu ruang ke suhu 42°C. Protein hasil ekspresi kemudian dipisahkan ke dalam fasa terlarut dan fasa tidak terlarutnya. Penentuan tingkat ekspresi dilakukan menggunakan analisis SDSPAGE. Persentase protein HBcAg terlarut terhadap protein total dihitung menggunakan perangkat lunak ImageJ. Pada hasil analisis SDS-PAGE 12% teramati pita protein berukuran 21 kDa pada kolom fraksi solubel yang sesuai dengan ukuran teoritis protein HBcAg. Hasil analisis in silico menunjukkan bahwa kelarutan HBcAg yang diekspresikan dengan promoter lambda mencapai 49,2% sedangkan kelarutan HBcAg yang diekspresikan promoter T7 hanya 11,7%. HBcAg terlarut yang diekspresikan promoter lambda sebesar 9,8% dari protein terlarut total sedangkan kontrol promoter T7 hanya menghasilkan 5,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekspresi protein menggunakan promoter lambda berhasil meningkatkan solubilitas protein HBcAg.