Perusahaan manufaktur mengalokasikan waktu dan biaya yang besar untuK merancang tata letak fasilitas. Apabila rancangan tata letak buruk, jumlah sumber daya yang dibutuhkan menjadi sangat besar dan menghasilkan kualitas yang buruk. Permasalahan tata letak ini salah satunya dimodelkan pada Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi IV (PPST IV) mahasiswa Teknik Industri ITB. Pada PPST IV ini, digunakan sistem pendukung keputusan berupa perangkat lunak CRAFT dan WINQSB untuk membantu perancangan tata letak. Namun, sistem pendukung keputusan yang seharusnya memberi kualitas solusi yang baik dan mudah digunakan oleh pengguna, tidak sepenuhnya dipenuhi CRAFT dan WINQSB.
Oleh karena itu, dilakukan riset kekurangan metode perancangan saat ini. Hasil riset ini kemudian diperkuat dengan wawancara terhadap mahasiswa Teknik Industri
ITB. Hasil evaluasi menunjukkan adanya kebutuhan akan perangkat lunak perancangan tata letak fasilitas baru. Perangkat lunak ini diharapkan dapat mengintegrasi proses perancangan yang masih dilakukan manual sebelumnya dan mampu memberikan kualitas solusi yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan efisiensi perancangan dan mudah digunakan. Penelitian ini merupakan bagian dari pembangunan perangkat lunak tesebut.
Penelitian ini mengembangkan dan menyusun algoritma yang kemudian menjadi alur logika pada pembangunan perangkat lunak baru tersebut. Model acuan yang digunakan adalah Self-adaptive Harmony Search dengan pengembangan yang
didasarkan kekurangan dan kebutuhan yang telah diidentifikasi. Perangkat lunak ini bernama Harmony Search Layout Planning (HMLP). Penjelasan pembangunan
perangkat lunak disampaikan dalam penelitian oleh Surya (2017). Perangkat lunak mampu menghasilkan rancangan tata letak hingga 60 departemen dengan n-1 aliran dan dilengkapi dengean rekomendasi pembangunan aisle antardepartemen sesuai aliran materialnya. Perangkat lunak ini kemudian diuji coba dalam penelitian ini
menggunakan 5 studi kasus nyata. Dari hasil uji coba, diperoleh kualitas solusi yang lebih baik salah satunya dari segi kelayakan dimensi departemen dan ongkos
pemindahan material yang lebih murah mencapai 25,55% dari hasil rancangan sebelumnya. Selain itu, proses perancangan yang sebelumnya manual menjadi terotomasi dengan diintegrasikannya beberapa model pada algoritma metode usulan.