Seiring bertambah banyaknya populasi manusia yang ada di Indonesia, kebutuhan sumber energi listrik meningkat pula. Oleh karena itu dibutuhkan sumber energi alternatif dan terbarukan, salah satunya yaitu energi panas bumi. Dalam tugas akhir ini, metode geolistrik digunakan untuk menemukan daerah prospek panas bumi. Prinsip metode ini yaitu menginjeksikan arus listrik ke permukaan bumi melalui
elektroda arus. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran geolistrik ini berupa resistivitas semu dan kedalaman pengukuran. Agar diperoleh data resistivitas sebenarnya, ada beberapa metode yang digunakan dalam Tugas Akhir ini, diantaranya inverse modeling yang terdiri dari proses forward modeling dengan diskritisasi finite element pada blok matriks resistivitas. Kemudian digunakan metode ABIC yang mengandung faktor smoothness constrain untuk meminimalisir kekasaran nilai resistivitas. Dari pemodelan ini dihasilkan data berupa nilai resistivitas yang dapat
merepresentasikan resistivitas sebenarnya pada setiap jarak dan kedalaman tertentu. Setelah itu data diinterpretasi menggunakan program Surfer8. Hasilnya berupa pola sebara resistivitas dalam bentuk kontur 2-D. Dari hasil interpretasi data tersebut, hanya beberapa titik sounding yang memiliki zona resistivitas rendah sekitar 1 Ωm - 30 Ωm. Zona resistivitas rendah tersebut kemungkinan besar mengandung panas bumi.