digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penyebaran gas SO2 akan menjadi bahaya apabila terakumulasi pada daerah padat penduduk sehingga dalam penelitian ini digunakan metode Computational Fluid Dynamics (CFD) untuk mensimulasikan pola penyebaran polutan untuk mengetahui jarak maksimum penyebaran polutan saat terjadi angin maksimum dan angin minimum serta untuk mengetahui pola penyebaran gas SO2 akibat pengaruh arah angin lokal. Penentuan waktu dalam penelitian ini adalah pada bulan Juni-Agustus 2014 dikarenakan memiliki curah hujan rendah sehingga polutan akan lebih lama tertahan di atmosfer. Seleksi hari dilakukan dimana pada hari tersebut terdapat fenomena angin lokal karena penyebaran polutan sangat terpengaruh kondisi atmosfer lokal. Seleksi data menggunakan data Final Analysis (FNL) dengan metode filtering sea breeze day dan seleksi kecepatan angin. Dalam penelitian ini model WRF digunakan untuk menentukan arah angin lokal dan model CFD digunakan untuk mensimulasikan persebaran polutan. Hasil simulasi menggunakan WRF menunjukkan adanya pengaruh angin lokal pada hari yang sebelumnya sudah dilakukan seleksi sea breeze day, saat malam hari mulai pukul 01:00 WIB arah angin ke arah laut sedangkan pada pukul 13:00 WIB arah angin ke arah darat. Dari hasil simulasi menggunakan CFD didapatkan jarak maksimum sebaran polutan adalah 940 m dari sumber emisi dengan konsentrasi rendah sedangkan jarak minimum sebaran polutan 360 m dengan konsentrasi yang lebih tinggi, dari hasil tersebut didapatkan rekomendasi jarak aman untuk pemukiman penduduk di sekitar PT. Pertamina Refinery Unit IV, Cilacap adalah sekitar 1 km dari sumber emisi.