digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gresik merupakan salah satu kota yang berada di kawasan pesisir utara Jawa Timur, berhadapan langsung dengan Selat Madura di sebelah timur dan Laut Jawa di sebelah utara. Sebagai daerah pesisir, Kota Gresik memiliki pelabuhan besar yang digunakan sebagai akses regional maupun nasional dalam kegiatan industri dan perdagangan. Pengetahuan tentang pola arus di perairan Gresik diperlukan sebagai acuan dasar penentuan jalur transportasi laut. Model arus dilakukan dengan menggunakan MIKE21. Gaya pembangkit yang digunakan berupa elevasi pasang surut pada batas terbuka yang dihasilkan oleh MIKE21 toolbox – Tide prediction of height yang disimulasikan pada bulan Januari dan Juli 2014. Hasil model arus ini selanjutnya digunakan untuk menganalisis pola arus pada muson barat dan muson timur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kesesuaian data elevasi hasil simulasi model dengan lapangan cukup baik dengan RMSE bernilai 0,372 m. Angin muson barat cukup mempengaruhi pola arus terutama saat perbani dimana arus selain diperlambat jika berlawanan dengan arah angin, arus juga dibelokkan oleh angin, pada muson timur secara umum tidak berubah baik saat purnama maupun perbani karena kecepatan angin yang relatif kecil (ketika pasang arus bergerak dari timur ke utara dan dari utara ke timur ketika surut), yang berbeda hanya besar kecepatan arusnya akibat angin muson timur. Jika arus searah dengan angin muson maka kecepatan arusnya dipercepat dan sebaliknya jika arus berlawanan dengan angin muson maka akan diperlambat akibat gesekan angin. Saat menuju pasang purnama kecepatan rata-rata arus di Perairan Gresik bernilai 0,53 m/s pada muson barat, dan 0,82 m/s pada musim timur, sedangkan saat menuju surut purnama bernilai 0,73 m/s pada musim barat, dan 0,66 m/s pada musim timur.