digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam sistem petroleum, reservoir memiliki peranan penting sebagai tempat terakumulasinya hidrokarbon. Oleh karena itu dalam kegiatan eksplorasi, pemahaman mengenai karakteristik reservoir memiliki peranan yang sangat penting terutama dalam mengetahui jalur migrasi. Reservoir karbonat merupakan salah satu jenis reservoir yang umum dijumpai dalam kegiatan eksplorasi. Untuk memahami karakteristik reservoir karbonat ini tidak mudah karena reservoir karbonat memiliki ciri khusus yakni memiliki heterogenitas tipe pori. Terdapat banyak pendekatan model fisika batuan yang dilakukan ketika hendak memodelkan reservoir karbonat. Adapun beberapa jenis pemodelan yang umum digunakan antara lain Kuster-Toksoz, Self Consistent Approximation (SCA), dan Differential Effective Moduli (DEM). Disisi lain adapun pedekatan empiris yang telah diperkenalkan namun jarang digunakan karena sedikitnya pemahaman terkait bagaimana persamaan tersebut diperoleh dan batasan apa saja yang harus diperhatikan. Saleh dan Castagna (2004) membuat sebuah perubahan sederhana terkait pendekatan Wyllie terkait pemodelan reservoir karbonat. Kemudian Sun (2015) memperkenalkan parameter relative pore shape factor dan resistivity index untuk menentukan tipe pori pada reservoir karbonat yang didasari oleh pendekatan Saleh dan Castagna. Hasil penelitian menunjukkan pendekatan fisika batuan dapat memberikan kontribusi yang sangat baik dalam mengidentifikasi tipe pori yang berkembang. Pendekatan Saleh dan Castagna serta Sun dapat digunakan untuk memberi gambaran umum terkait tipe pori dengan jauh lebih mudah dibandingkan pendekatan Kuster-Toksoz. Hasil akhir penelitian ini dapat dijadikan langkah awal dalam tahapan inversi seismik terkait parameter elastik yang sensitif serta rencana eksplorasi pada daerah penelitian.