MCT (medium chain triglycerides) merupakan lemak yang mudah dicerna oleh tubuh sehingga memiliki banyak manfaat di berbagai bidang, antara lain: pangan, kesehatan, kecantikan, dan lain-lain. Namun, MCT tidak tersedia secara alamiah dalam bahan pangan. Manfaat MCT yang beragam dan ketidaktersediaan MCT secara alamiah menjadikan MCT suatu produk yang menarik untuk diproduksi. Salah satu komoditas yang banyak dihasilkan di Indonesia dan memiliki kandungan MCT yang melimpah adalah minyak kelapa (CNO).
Penelitian sebelumnya telah berhasil memproduksi asam laurat dari minyak kelapa sawit melalui asidolisis dengan asam propionat dalam skala lab pada kondisi atmosferik. Perolehan dan kemurnian tertinggi dari asam laurat secara berturut-turut adalah 92,37%-m dan 99,54%n. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi operasi terbaik untuk produksi dan pemurnian asam lemak rantai menengah dari minyak kelapa dalam skala mini pilot.
Hidrolisis dilakukan pada temperatur 117°C selama 3 jam dengan perbandingan air dan metil ester sebanyak 5:1. Variasi dilakukan terhadap tekanan dan komposisi asam propanoat yang ditambahkan. Tekanan operasi yang digunakan yaitu 30 bar dan 45 bar. Sedangkan perbandingan mol asam propanoat dan metil ester yang digunakan yaitu 4:1 dan 5:1. Kondisi optimum tahap hidrolisis dalam produksi asam lemak rantai menengah dicapai dengan menggunakan tekanan sebesar 45 bar dan perbandingan asam propanoat dan metil ester sebesar 5:1. Pada kondisi tersebut, diperoleh persen yield asam lemak rantai menengah berupa asam kaprilat sebesar 83,79% terhadap yield teoritis. Meskipun begitu, kemurnian yang diperoleh masih relatif kecil dibuktikan dengan masih tingginya kadar ester dalam produk, yaitu 26,15% sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut guna meningkatkan kemurnian asam lemak rantai menengah hasil hidrolisis.