digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2004 TA PP DODHY PRASETYO WIJAYANTO 1-BAB 1.pdf
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan

2004 TA PP DODHY PRASETYO WIJAYANTO 1-BAB 2.pdf
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan

2004 TA PP DODHY PRASETYO WIJAYANTO 1-BAB 3.pdf
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan

2004 TA PP DODHY PRASETYO WIJAYANTO 1-BAB 4.pdf
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan

2004 TA PP DODHY PRASETYO WIJAYANTO 1-BAB 5.pdf
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan

2004 TA PP DODHY PRASETYO WIJAYANTO 1-BAB 6.pdf
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan


Dalam suatu kontrak gas ada dua hal umum yang harus dipenuhi oleh pengembang kepada konsumen. Pertama, q plateau atau besarnya laju alir konstan dan kedua adalah tekanan yang cukup untuk transportasi gas. Lapangan X merupakan lapangan gas kering atau dry gas yang sebagian besar memiliki dua zona produktif per sumur. Dengan kondisi reservoir yang lebih dari satu lapisan ini, produksi akan dilakukan secara terpisah. Produksi di lapangan X dilakukan dengan menggunakan sistem dual tubing dan menggunakan kombinasi tubing dan annulus. Pada tugas akhir ini akan ditentukan besarnya kombinasi q plateau tiap layer supaya menghasilkan q plateau lapangan sebesar 10 MMscfd dengan waktu terlama dan waktu penurunan produksi tiap layer yang sama. Skenario yang digunakan juga mempertimbangkan penggunaan kompresor untuk mempertahankan q plateau. Untuk memprediksi kinerja reservoir dan deliverability lapangan digunakan metode material balance p/z vs Gp dan persamaan gas Rawlins dan Schellhardt. Asumsi yang digunakan adalah gas satu fasa, tank model, tidak ada water drive, isothermal, dan tidak ada atau terjadi cross flow antar layer di reservoir.