Latar belakang sejarah yang kuat dan perbedaan budaya di setiap kota maupun daerah di Indonesia dapat menjadi elemen atau nilai tambah yang sangat potensial yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar pengembangan ruang-ruang terbuka publik tersebut ke arah yang lebih baik. Eksistensi dari bangunan-bangunan ini dapat menjadi efek positif yang dapat memberikan energi positif terhadap ruang-ruang terbuka publik yang dibentuknya (Samadi, Bakri, & Azhari, 2012). Ruang publik yang hidup dan aktif berada di antara bangunan (Gehl, 1987). Sebagai kota besar dan memiliki keberagaman etnis dan budaya, Medan belum memiliki ruang terbuka publik yang nyaman digunakan oleh wisatawan untuk mempelajari sejarah kota dan juga sebagai tempat berinteraksi. Dalam tesis ini, kajian difokuskan terhadap pengaruh keberagaman budaya dalam membentuk genius loci sebuah kawasan ruang terbuka dan pengaruhnya dalam membentuk ruang publik. Dengan mengadopsi metode yang telah dilakukan oleh Norberg-Schultz dalam menelusuri spirirt of place dan genius loci, maka dilakukan penelusuran sejarah kawasan. Dikaitkan dengan fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan ditemukan pengaruh keberagaman budaya terhadap pembentukan karakter kawasan. Dengan temuan tersebut maka dilakukanlah proses perancangan ruang terbuka publik yang memiliki karakter dan mampu menjadi penghubung bagi bangunan-bangunan dan kawasan-kawasan bersejarah di Kota Medan.