digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Eksperimen Efek Kacang Brazil (EKB) pseudo dua-dimensi dan dua-dimensi berhasil dilakukan. Eksperimen EKB pseudo dua-dimensi menggunakan bahan manik-manik berbentuk bola sebagai granular bed, sedangkan untuk dua-dimensi menggunakan potongan akrilik berbentuk silinder tipis. Pada eksperimen EKB pseudo dua-dimensi didapatkan hasil bahwa pada rentang frekuensi 17-22 Hz dengan tegangan konstan 10 V, kecepatan aliran (konveksi) granular bed semakin kecil dengan pertambahan frekuensi. Waktu naik intruder (Trise) pada eksperimen EKB pseudo dua-dimensi pada rentang frekuensi 13-18 Hz dengan variasi tegangan 10, 11 dan 12 V, semakin besar dengan bertambahnya frekuensi. Pada eksperimen EKB dua-dimensi didapatkan hasil bahwa pada rentang frekuensi 13-17 Hz dengan variasi percepatan ternormalisasi (Γ) = 2; 2,5 ; 3; 3,5; 4, teramati dua daerah EKB, pertama dinamakan EKB dengan Trise semakin besar dengan bertambahnya frekuensi dan semakin kecil dengan bertambahnya Γ, kedua dinamakan EKB-Leidenfrost dengan Trise semakin besar dengan bertambahnya frekuensi dan semakin besar dengan bertambahnya Γ.