Seiring dengan bertambahnya populasi dunia kebutuhan akan energi pun meningkat. Salah satu sumber energi utama adalah bahan bakar fosil. Pembakaran dari bahan bakar fosil ini menghasilkan banyak gas berbahaya. Salah satunya adalah gas nitric oxide (NO). Gas NO ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti infeksi saluran pernapasan, keracunan, kerusakan paru-paru. Selain itu gas NO bersifat tidak berwarna dan tidak berbau sehingga indera manusia tidak dapat merasakannnya. Oleh karena itu dibutuhkan sensor untuk mendeteksi gas berbahaya ini. Pada penelitian ini sensor yang dipilih untuk mendeteksi gas NO adalah lapisan tipis Zinc Oxide (ZnO) berstruktur nanorod yang dibuat menggunakan metoda Dip coating dan Chemical Bath
Deposition (CBD). Hasil karakterisasi SEM, EDS, dan XRD menunjukan bahwa lapisan tipis ZnO dengan struktur nanorod telah berhasil dibuat diatas substrat alumina, namun nanorod yang tebentuk belum merata. Lapisan tipis yang dibuat telah dapat digunakan sebagai sensor gas dan mampu mengukur perubahan konsentrasi gas NO. Sensor diuji pada temperatur 200 0C, 250 0C, dan 3000C. Diantara ketiga suhu ini sensor bekerja paling optimal pada temperatur 300 0C dengan sensitivitas 90,62%. Sensor dapat membedakan konsentrasi gas NO pada konsentrasi 10 ppm, 30 ppm, 50 ppm, dan 70 ppm dengan sensitivitas terbesar 90,62% pada dan waktu respon tercepat 8 menit pada konsentrasi 70 ppm. Sedangkan waktu pulih tercepat tercepat adalah 8 menit pada konsentrasi 10 ppm.