digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkembangan teknologi peralatan kedokteran dewasa ini berjalan sangat pesat yang didukung oleh kemajuan ilmu teknik yang mencakup ilmu fisika, elektronika, komputer, ilmu kedokteran, dan biologi. Idealnya perhitungan dosis paling akurat adalah dengan menggunakan teknik Monte Carlo (MC). Walaupun teknik MC tidak praktis untuk perhitungan dosis rutin, teknik ini berguna dalam pengembangan model perkiraan kalkulasi dosis. Teknik MC juga menyediakan alat penting untuk menaksir kevalid-an dari banyak asumsi aproksimasi yang terbentuk dalam penciptaan model praktis. Teknik MC menyediakan metode yang baik untuk melakukan ”eksperimen teoritis” untuk memverifikasi hasil perhitungan. Untuk mengetahui distribusi dosis dan kedalaman maksimal yang akan diterima pada tubuh pasien maka digunakanlah kurva percentage depth dose(PDD). Pada penelitian ini dilakukan beberapa tahapan simulasi, yaitu menentukan sumber yang akan digunakan dan menentukan phantom yang digunakan. Jenis linac yang digunakan adalah varian trilogy Clinac iX 10MV photon beam dengan luas lapangan 10 cm × 10 cm. Phantom yang digunakan yaitu pemodelan inhomogenitas phantom yang berukuran 40 cm × 40 cm × 40 cm. Materialnya berupa lung, bone dan air dengan variasi kedalaman 2 cm, 5 cm dan 10 cm. Hasil sementara yang didapatkan berupa beberapa kurva. Dari kurva gabungannya terlihat bahwa penerimaan dosis setiap material tersebut berbeda – beda. Keberadaan lung dan air dalam phantom menyebabkan penyerapan dosis mengalami penurunan. Sedangkan keberadaan bone dengan ketebalan yang sama dalam phantom menyebabkan dosis mengalami peningkatan saat melewati material.