digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Permintaan refraktori dunia meningkat setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan produksi baja dunia. Industri baja mengonsumsi 60% refraktori yang diproduksi. Salah satu refraktori yang digunakan pada industi baja adalah magnesia alumina spinel. Magnesia alumina spinel digunakan pada rotary kiln dan slide gate pada ladle. Aplikasi ini membutuhkan refraktori dengan kekuatan yang baik. Ukuran butiran dan gaya kompaksi memengaruhi sifat fisik dan mekanik refraktori. Penelitian pada pengaruh ukuran butiran dan gaya kompaksi terhadap sifat fisik dan sifat mekanik refraktori masih sedikit dilakukan. Penelitian ini memvariasikan ukuran butir dan gaya kompaksi. Variabel ukuran butir didapat dari pengayakan fraksi butir yang ada yakni -3# +4# , -4# +6#, -6# +8#, dan -8# +10# untuk fraksi kasar dan -14#, +20#, -20# +30#, -30# untuk fraksi ukuran sedang. Bahan-bahanlain yang ditambahkan ke sampel berupa fraksi halus, grafit sebanyak 10%, serbuk aluminium sebanyak 5%,dan resin fenolik sebagai bahan pengikat sebanyak 5%. Sementara variabel gaya kompaksi ditentukan sebesar 10 kN, 30 kN, 50 kN, dan 70 kN. Uji yang dilakukan adalah uji porositas, uji bulk density, uji kekuatan tekan dan uji ketahanan aus. Selain itu dilakukan juga uji XRD dan SEM/EDS. Pada hasil penelitian ditunjukkan bahwa nilai porositas terendah adalah 26,50%. Nilai ini didapatkan dengan variasi ukuran -8# +10# untuk fraksi kasar dan -30# untuk fraksi sedang pada gaya kompaksi 70 kN. Nilai bulk density tertinggi didapat pada variasi ukuran 3# +4# untuk fraksi kasar dan -14# untuk fraksi sedang pada gaya kompaksi sebesar 70 kN sebesar 2,49 gr/cm3. Nilai kekuatan tekan tertinggi didapat pada variasi -6# +8# untuk fraksi kasar dan -20# +30# untuk fraksi sedang pada gaya kompaksi 70 kN yaitu sebesar 30,43 MPa. Nilai ketahanan aus terbaik didapat pada variasi -6# +8# untuk fraksi kasar dan -20# +30# untuk fraksi sedang pada gaya kompaksi 70 kN yaitu sebesar 0,00084 gr/menit. Pada pengujian XRD ditunjukkan bahwa fasa yang terbentuk adalah alumina dan spinel. Sementara itu, pada pengujian SEM/EDS, ditunjukkan bahwa terdapat grafit yang tersisa danadanya pembentukan karbida aluminium yang berpengaruh pada sifat refraktori.