digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kondisi lapangan, informasi yang valid, serta perencanaan awal yang baik menjadi hal yang sangat penting dalam keberhasilan suatu kegiatan flow assurance yang dilakukan, terutama pada lapangan deepwater. Temperatur lingkungan yang sangat rendah di dasar laut, terbatasnya area kerja serta keterbatasan dalam hal instalasi maupun perawatan fasilitas produksi di laut, memungkinkan masalah produksi yang terjadi pada lapangan deepwater akan lebih banyak jika dibandingkan dengan lapangan di onshore. Sehingga kesalahan pada perancangan desain awal dari fasilitas yang akan dipakai di lapangan, akan menyebabkan kurang optimalnya produksi atau mungkin bisa sampai membahayakan keberlangsungan produksi lapangan. Pada penelitian ini akan dibuat suatu model konsep baru mengenai suatu kurva daerah prediksi operasi (stable operating envelope) yang memberikan gambaran tentang kondisi yang aman dari berbagai masalah-masalah yang mungkin akan terjadi selama produksi berlangsung, pada suatu studi kasus lapangan minyak di laut dalam, yang ditinjau dari sisi flow assurance. Masalah-masalah produksi yang menjadi fokus studi diantaranya adalah kemungkinan terbentuknya wax serta hidrat gas pada pipa, kemudian timbulnya masalah slugging, keterbatasan daya tahan pipa terhadap aliran fluida dan kemungkinan terjadinya masalah back pressure atau bottle neck yang diakibatkan oleh terlalu besarnya tekanan pada sistem. Hasil kurva yang dibuat memberikan informasi tentang daerah yang aman pada kondisi nilai-nilai laju alir serta gas liquid rasio yang mungkin terjadi saat operasi dilakukan, pada suatu sistem produksi yang akan dibangun. Kemudian kurva daerah tersebut disempurnakan dengan melakukan studi terhadap pengaruh berbagai kondisi nilai water cut dari fluida reservoir yang diproduksikan. Dan pada akhir laporan penelitian, dibahas juga mengenai perencanaan beberapa usaha-usaha rekayasa yang dapat dilakukan sedemikian sehingga daerah aman yang dihasilkan bisa lebih optimal.