Struktur anjungan lepas pantai didesain untuk menerima beban mati, beban hidup, dan beban lingkungan yang spesifik untuk setiap anjungan. Salah satu standar internasional yang digunakan untuk mendesain struktur tersebut adalah API RP2A. API RP-2A terbagi menjadi dua jenis berdasarkan metoda pembebanannya, yaitu WSD (Working Stress Design) dan LRFD (Load Resistance Factor Design).
Desain struktur dengan metoda LRFD dinilai dapat menghasilkan struktur yang lebih ekonomis. Akan tetapi, metoda pembebanan API RP-2A LRFD menggunakan faktor beban lingkungan di wilayah perairan North Sea yang mungkin tidak sesuai untuk struktur di perairan Indonesia. Untuk mengetahui kekuatan struktur, dilakukan tiga analisis desain terhadap struktur yaitu analisis inplace, seismic, dan fatigue untuk menguji kekuatan struktur pada kondisi statik, gempa, dan pembebanan siklik.
Pemeriksaan kesesuaian faktor beban dengan prinsip LRFD dapat dilakukan dengan analisis kehandalan. Analisis ini menggunakan simulasi Monte Carlo dengan membangkitkan variabel acak beban berupa tinggi dan perioda gelombang signifikan yang merepresentasikan data gelombang pada lokasi struktur dan variabel acak kapasitas berupa tegangan leleh material berdasarkan referensi ISO 19902 Fixed Steel Offshore Strucure. Analisis kehandalan dilakukan pada member-member kritis struktur untuk memperoleh indeks kehandalan (β) dengan kondisi performasi tegangan member pada analisis inplace dengan perangkat lunak SACS sesuai API RP-2A LRFD 1993 sebanyak 50 kali simulasi dengan 50 set data tinggi dan perioda gelombang serta 50 set data tegangan leleh. Dari proses simulasi tersebut akan diadapatkan 50 nilai UC untuk masing-masing kategori bracing, deck, jacket leg, dan pile. Parameter distribusi 50 nilai UC pada masingmasing kategori tersebut digunakan untuk menentukan nilai indeks kehandalan sehingga dianggap mewakili indeks kehandalan struktur di Perairan Natuna.