digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kendaraan bermuatan seperti truk adalah alat transportasi berat yang digunakan untuk mengangkut muatan besar, baik dalam bentuk cairan, padatan, maupun barang lainnya. Sebagai elemen penting dalam industri logistik, truk sering kali beroperasi di berbagai jenis medan, termasuk jalan dengan ketidakrataan signifikan. Ketidakrataan jalan ini dapat memengaruhi performa struktural truk, khususnya pada sasis, yang merupakan komponen utama dalam menopang beban dinamis dan statis. Pada penelitian melibatkan simulasi statik dan dinamik untuk menganalisis distribusi tegangan serta umur fatigue sasis. Beban dinamik akibat fluida dalam tangki dimodelkan menggunakan pendekatan lump mass, sementara interaksi antara massa dan struktur ditangani melalui metode coupling. Analisis dilakukan pada beberapa variasi lintasan jalan, termasuk kombinasi jalan mulus dan tidak rata. Data tegangan dari simulasi digunakan untuk analisis fatigue dengan metode koreksi Gerber dan Goodman serta pendekatan Miner’s Rule untuk menghitung waktu kegagalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan lump mass secara efektif mampu menangkap respons dinamik fluida tanpa perlu memodelkan fluida secara langsung, sehingga meningkatkan efisiensi simulasi. Dari simulasi dinamik ketidakrataan jalan memiliki pengaruh signifikan terhadap distribusi tegangan pada sasis truk. Tegangan maksimum cenderung meningkat pada lintasan dengan tingkat ketidakrataan yang lebih tinggi, yang pada akhirnya mempercepat penurunan umur fatigue sasis. Perhitungan umur fatigue dilakukan menggunakan Miner’s Rule, dengan metode koreksi tegangan rata-rata berdasarkan pendekatan Gerber dan Goodman. Hasilnya menunjukkan bahwa metode Gerber memberikan estimasi umur kegagalan fatigue yang lebih konservatif dibandingkan metode Goodman. Berdasarkan perhitungan umur fatigue, material AISI 4130 menunjukkan umur fatigue yang relatif singkat, terutama pada lintasan dengan ketidakrataan tinggi. Sebaliknya, material AISI 4340, yang memiliki kekuatan ultimate lebih tinggi, secara signifikan mampu memperpanjang umur fatigue sasis, bahkan di bawah kondisi operasional yang berat.