digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 FATHUR ROZAQ (NIM : 12113059)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 FATHUR ROZAQ (NIM : 12113059)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 FATHUR ROZAQ (NIM : 12113059)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 FATHUR ROZAQ (NIM : 12113059)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 FATHUR ROZAQ (NIM : 12113059)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 FATHUR ROZAQ (NIM : 12113059)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA FATHUR ROZAQ (NIM : 12113059)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Erosi (dari bahasa latin, erodere) merupakan penggerusan permukaan tanah yang diakibatkan adanya faktor gaya eksogen seperti air, es dan angin. Adanya erosi pada permukaan tanah akan mengakibatkkan hilangnya sebagian material dari tanah karena energi kinetik dari gaya-gaya eksogen tersebut. Air hujan yang jatuh diatas permukaan tanah akan menumbuk agregat tanah menjadi pertikel-pertikel tanah yang terlepas. Partikel-partikel tanah yang terlepas ini akan terbawa oleh aliran permukaan (Hakim, 1986). Menurut Riquier (1977) erosi yang terjadi pada daerah timbunan dapat memperburuk karakteristik sifat maerial, keruskan saluran penyaliran dan terganggunya kestabilan lereng sehingga perlu diminimalkan. Timbunan batuan penutup Tambang Asam-Asam memiliki dimensi yang cukup besar (?500 ha). Daerah timbunan tersebut dapat dibagi menjadi daerah aktif dan daerah reklamasi. Dimensi yang cukup besar menjadi salah satu alasan kenapa erosi perlu diketahui. Pada penelitian ini digunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) untuk memprediksi beban erosi yang terjadi serta metode Carsten (1966) untuk memprediksi kecepatan kritis penyebab erosi. Hasil penelitian ini menunjukkan beban erosi yang terjadi di timbunan batuan penutup Tambang Asam-Asam untuk daerah timbunan aktif yaitu sebesar 120 – 1100 t/Ha/th, pada zona timbunan reklamasi beban erosi lebih rendah dalam kisaran 2-130 t/Ha/tahun yang bergantung pada sifat fisik material, dimensi lereng, vegetasi dan pengelolaan lahan yang dilakukan.