digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daun tanaman stevia (Stevia rebaudiana Bert.) mengandung senyawa pemanis berupa rebaudiosida-A yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Perbanyakan secara konvensional tidak efisien untuk memenuhi kebutuhan di dalam skala industri. Oleh karena itu, diperlukan alternatif perbanyakan bibit unggul stevia dengan metode kultur in vitro. Selain itu, peningkatan senyawa rebaudiosida-A dapat dilakukan dengan cekaman kekeringan, yang dapat dimimik dengan lama perendaman pucuk dengan medium. Pada penelitian ini dilakukan kultivasi pucuk stevia pada bioreaktor TIS RITA® dengan tujuan untuk mengevaluasi pengaruh intensitas perendaman yang berbeda terhadap biomassa dan kandungan rebaudiosida-A. Pucuk stevia diinisiasi pada medium MS dan dikultur pada bioreaktor TIS RITA dengan medium ½ MS dan kinetin 1 ppm . Parameter yang diukur adalah pertumbuhan, laju konsumsi sukrosa dan ion, kandungan rebaudiosida-A dengan HPLC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi perendaman selama 30 menit setiap 6 jam menghasilkan berat kering biomassa lebih tinggi dibandingkan durasi perendaman selama 15 menit setiap 3 jam. Kandungan rebaudiosida-A tertinggi diperoleh pada perendaman selama 30 menit setiap 6 jam dibandingkan perendaman selama 15 menit setiap 3 jam, yaitu 1,89 mg/g dan 1,17 mg/g secara berturut-turut.