digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada reservoir gas, masalah yang umum terjadi adalah terbentuknya hidrat. Untuk menghindari terbentuknya hidrat yang berpotensi mengganggu sistem produksi, salah satunya adalah dengan memprediksikan kehadiran hidrat pada aliran gas, terutama pada titik-titik potensial terbentuknya hidrat. Terbentuknya hidrat didahului oleh kondensasi gas, yaitu keluarnya uap air dari dalam gas dikarenakan temperaturnya turun melewati titik embun, kemudian dari ikatan hidrogen terbentuk sarang-sarang air. Tekanan tinggi diperlukan untuk meluruhkan molekul gas alam dan pengotornya untuk memasuki sarang air, memadatkan struktur dan membentuk kristal hidrat. Tesis ini dilakukan untuk mengetahui pembentukan hidrat pada Lapangan X secara aktual menggunakan Software OX. Dari hasil simulasi Software OX, kondisi sistem pipeline saat start-up ditinjau dari temperatur sangat berpotensi terbentuk hidrat. Semakin rendah rate, semakin memasuki area pembentukan hidrat (DTHYD tertinggi 18 MMscfd = 57,3oF ; DTHYD terendah 100 MMscfd = 12,55oF).