digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

NUNIEK HERDIASTUTI
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Salmonella typhimurium merupakan bakteri patogen yang sering digunakan sebagai model untuk mempelajari penyakit tifoid. Mekalanos, dkk telah berhasil menemukan gen-gen S. typhimurium yang terekspresi maksimal in vivo dan terekspresi minimal in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat ekspresi in vivo dan in vitro protein CarA S. typhimurium. Strategi penelitian yang dipergunakan adalah melalui pendekatan imunologi dengan menggunakan metode ELISA dan Western imunoblotting. Hasil uji in vitro yang dilakukan dengan ELISA untuk jumlah antigen 300 ng diperoleh A405 = 0,217 dan hasil Western imunoblotting untuk 25 µg ekstrak protein S. typhimurium diperoleh pita pads posisi 45 kDa. Hal ini menunjukkan bahwa - antibodi antiprotein CarA dapat mengenali protein CarA S. typhimurium. Hasil ELISA protein CarA mencit memberikan serapan yang rendah dan didukung Western imunoblotting yang tidak memberikan pita, menunjukkan bahwa tidak terjadi reaksi silang pads protein CarA mencit. Deteksi protein CarA S. typhimurium yang terekspresi in vivo dengan teknik ELISA dalam 1,7 mg limpa mencit terinfeksi yang mengandung 2,1 x 108 sel memberikan serapan yang lebih besar 0,086 dibandingkan protein CarA yang terekspresi in vitro pada jumlah sel yang sama. Dalam 2,7 mg jaringan mencit sakit dengan Western imunoblotting memberikan pita yang sangat lemah. Berdasarkan data tersebut ada indikasi yang menunjukkan bahwa tingkat ekspresi in vivo protein CarA S. typhimurium relatif lebih besar daripada in vitro dengan menggunakan pendekatan imunologi yang masih perlu disempumakan lagi. Sehingga perlu dikaji kembali dengan menggunakan strategi lain untuk memperkuat data tersebut.