digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri pengolahan kelapa sawit merupakan salah satu kegiatan agroindustri yang berkembang pesat di Indonesia. Selama proses pengolahan dihasilkan limbah baik berupa limbah cair maupun limbah padat. Limbah cair tersebut khususnya merupakan limbah cair dengan konsentrasi organik tinggi di mana dapat diolah dengan proses anaerob. Pada proses anaerob, pembentukan etanol menjadi hal yang penting karena dapat dijadikan sebagai suatu sumber energi. Keberadaan gas N2 pada proses anaerob juga berpotensi menimbulkan produksi etanol yang lebih besar di mana dapat mempengaruhi tekanan parsial H2 dan menggeser reaksi kimia kepada pembentukan etanol atau asam asetat. Penambahan logam besi berpotensi meningkatkan kinerja mikroorganisme anaerob dan produksi etanol di mana berpengaruh dalam meningkatkan kinerja enzim alkohol dehidrogenase. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur produksi etanol yang dapat dihasilkan dari proses anaerob terutama pada fase di mana pembentukan etanol ini terjadi yaitu pada fase asidogenesis serta menentukan waktu flushing N2 optimum dan penambahan logam besi untuk produksi etanol terbaik dengan menggunakan limbah artifisial dengan suhu operasional berkisar sekitar 25oC. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Circulating Bed Reactor (CBR) dan diberi perlakuan variasi waktu flushing N2 selama 12, 24, 36, dam 48 jam. Proses pengolahan dilakukan selama 72 jam. Variasi flushing N2 optimum terjadi pada variasi flushing selama 24 jam dengan penurunan COD mencapai 56 % dan pembentukan etanol sebanyak 84,7 %. Sedangkan variasi penambahan besi optimum adalah dengan penambahan sebesar 5, 10, 20, dan 40 mg/L didapat dengan penambahan konsentrasi besi sebesar 10 mg/L dengan efisiensi penurunan COD sebesar 64 % dan pembentukan etanol sebesar 95,4%