digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bangunan hunian pada tahap penghunian dan operasi bangunan mengkonsumsi energi dalam jumlah yang besar serta menimbulkan penurunan kualitas lingkungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam mereduksi dampak buruk bangunan hunian yaitu dengan menerapkan konsep hijau melalui perilaku penghuni (pro-environmental behavior). Pro-environmental behavior adalah interaksi penghuni terhadap bangunan yang menunjukkan adanya konsep hijau, yaitu efisiensi dalam penggunaan energi serta dukungan terhadap keberlanjutan lingkungan. Untuk dapat meningkatkan nilai pro-environmental behavior penghuni secara efektif, perlu diketahui terlebih dahulu faktor-faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pembentukan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pro-environmental behavior penghuni dengan faktor-faktor (karakteristik fisik dan non-fisik) yang diduga berpengaruh, khususnya pada hunian vertikal mahasiswa. Tahapan penelitian berawal dari identifikasi mengenai pro-environmental behavior yang ada serta identifikasi terhadap faktor-faktor yang berpengaruh yaitu faktor fisik dan faktor non-fisik. Selanjutnya dilakukan analisis korelasi antar seluruh faktor sehingga didapatkan struktur faktor signifikan pembentuk pro-environmental behavior penghuni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam meningkatkan pro-environmental behavior penghuni perlu dilakukan upaya intervensi faktor fisik dan faktor nonfisik sebagai satu kesatuan kondisi lingkungan hunian Intervensi dapat dilakukan dengan menerapkan tiga kriteria rancangan hunian, yaitu rancangan yang mendukung penerapan konsep hijau bangunan, mendukung terciptanya peluang perilaku, serta mendukung peningkatan nilai tanggapan lingkungan penghuni. Selanjutnya penerapan konsep hijau dalam meningkatkan pro-environmental behavior, dapat dilakukan dengan mempertimbangkan tiga kategori prioritas, yaitu pengembangan tapak, efisiensi energi, dan penggunaan material.