Terminal penumpang Bandar Udara Fatmawati Soekarno Bengkulu merupakan proyek yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Perhubungan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Bandar udara ini dikembangkan untuk memenuhi peningkatan kapasitas yang telah diperkirakan hingga tahun 2034. Pada tahap III, bandar udara ini diperkirakan akan menampung sebanyak 2.637.606 penumpang per tahun. Terminal penumpang ini memiliki luas sebesar 38.030 m2 yang terdiri dari dua lantai.
Konsep utama perancangan ini adalah ‘Building Within the Nature’ yang dimaksudkan untuk menggambarkan bagaimana bangunan terminal penumpang ini merespon alam sekitarnya. Alam adalah unsur yang penting karena Bengkulu sangat terkenal dengan kekayaan alamnya. Tidak hanya sumber daya alam, Bengkulu juga dikenal dengan fenomena alam yaitu bencana gempa bumi. Pendekatan yang digunakan dalam perancangan adalah pendekatan struktur, pendekatan bentuk, dan pendekatan fungsi. Pendekatan struktur digunakan untuk menjawab konteks bencana gempa bumi di Kota Bengkulu. Pendekatan bentuk digunakan karena terminal penumpang merupkan gerbang masuk atau keluarnya seseorang dari dan ke suatu daerah maka bangunan ini dirancang sebagai ikon Bengkulu. Pendekatan fungsi digunakan agar terminal penumpang dapat mewadahi pengguna dengan seluruh kegiatan di dalamnya. Semua pendekatan ini digunakan agar bangunan ini tidak hanya menjadi sebuah komponen yang berdiri sendiri, tetapi bisa berdiri beriringan dengan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, penumpang dapat menikmati bangunan ini baik secara fungsi maupun impresi.