Pemanfaatan serat non-kayu sebagai bahan baku pulp memiliki tantangan terutama masalah lingkungan yang timbul akibat senyawa kimia toksik yang digunakan untuk proses pemutihan pulp. Penggunaan enzim pendegradasi lignin seperti lakase diterapkan untuk menangani masalah tersebut. Namun, penggunaanya pada serat non-kayu masih belum banyak diteliti. Pada penelitian ini, optimasi faktor dosis enzim dan waktu reaksi pemutihan pulp menggunakan ekstrak kasar lakase dari Marasmiellus palmivorus terhadap pulp serat daun nanas Ananas comosus ditelusuri. Penelitian dirancang menggunakan metode respon permukaan untuk melihat pengaruh pemutihan enzimatis terhadap perubahan bilangan kappa, derajat cerah, dan viskositas intrinsik pulp. Pemutihan enzimatis menyebabkan penurunan bilangan kappa dengan penurunan tertinggi sebesar 4.84 (56.94%). Faktor dosis enzim dan waktu reaksi memengaruhi penurunan bilangan kappa secara signifikan (p0.05). Pemutihan enzimatis optimal terjadi pada kondisi dosis enzim tertinggi dan waktu reaksi terendah dengan prediksi dosis enzim 9.78 U/g pulp dan waktu reaksi 2.10 jam sebagai faktor kondisi terbaik.