PT. Freeport Indonesia saat ini memproduksi bijih tembaga dan emas terutama dari
tambang terbuka Grasberg, tambang bawah tanah Deep Ore Zone (DOZ) dan tambang
Biggossan. Selain itu, PTFI masih dalam masa transisi dari tambang terbuka ke tambang
tanah (UG). Grasberg dijadwalkan akan mulai menyusut pada tahun 2018 dan penutupan
total tahun 2019 sementara penutupan tambang DOZ pada tahun 2021. Akibatnya, PTFI
telah merencanakan untuk melakukan ekspansi dari sumber tambang bawah tanah lainnya
seperti tambang DMLZ sehingga transisi dari produksi tambang bawah tanah Grasberg
dapat berjalan dengan lancar untuk menurunkan produksi tambang serta menjaga
profitabilitas dan kontinuitas produksi PTFI. Untuk mendukung keberhasilan operasi
tambang DMLZ dan untuk mempertahankan profitabilitas serta kelangsungan produksi,
tambang bawah tanah DMLZ harus memberikan kinerja terbaik untuk operasi
penambangan bawah tanah lainnya. Namun, underground DMLZ saat ini masih memiliki
banyak masalah dengan kinerja karyawan pratama yang ada selain ijin produksi yang
belum keluar. Permasalahan utamanya adalah banyak perbedaan budaya kerja organisasi
dan kompetensi yang belum maksimal sehingga menghasilkan produksi yang rendah dan
kinerja karyawan yang turun.
Penelitian tentang budaya organisasi dan kinerja banyak dilakukan, namun studi yang
menguji apakah budaya organisasi dan kompetensi mempengaruhi kinerja karyawan
jarang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh budaya organisasi dan
kompetensi terhadap kinerja karyawan tambang bawah tanah DMLZ PT Freeport
Indonesia.
iii
Penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh dari wawancara dan
kuesioner yang diberikan kepada seluruh karyawan tambang bawah tanah DMLZ PT
Freeport Indonesia. Data sekunder berkaitan dengan obyek dan struktur organisasi.
Populasi adalah seluruh karyawan permanent PT Freeport Indonesia tambang bawah
DMLZ yang saat ini berjumlah 186 orang dan hanya 127 karyawan yang diambil
berdasarkan minimum sampel. Metode analisis yang digunakan dalam pengujian ini
adalah metode regresi linear berganda.
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, uji regresi simultan (Uji F) menunjukkan
bahwa budaya organiasi dan kompetensi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan. Dan hasil uji parsial (uji t) menujukkan bahwa variabel budaya
organisasi dan kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan secara
parsial.