Teknologi LTE-Advanced (LTE-A) berfokus untuk meningkatkan bandwidth pada jaringan akses dengan menggunakan berbagai teknik, salah satunya adalah dengan teknik carrier aggregation (CA). Carrier aggregation (CA) adalah teknik yang digunakan untuk membuat virtual bandwidth dengan cara mengkombinasikan 2-5 component carrier (CC) pada frekuensi yang sama atau berbeda dengan total bandwidth mencapai 100 MHz. Penulisan tesis ini bertujuan untuk melakukan perencanaan jaringan LTE-A meggunakan teknik FDD-TDD CA Rel 13 studi kasus di Jakarta pusat dengan area coverage probability mencapai 95% dan RSRP ≥ 100 dBm. Pengujian kinerja jaringan berdasarkan pada pengukuran BLER, peak RLC throughput channel, effective channel throughput, dan path loss, yang didapat dari hasil simulasi monte carlo pada kombinasi spektrum FDD-TDD Rel-13 dengan total aggregated bandwidth mencapai 30 MHz menggunakan 2 component carrier. Penelitian juga ditujukan untuk mendapatkan kombinasi spektrum FDD-TDD terbaik pada E-UTRA CA band Rel-13 agar dapat menjadi referensi pada sistem teknologi seluler generasi berikutnya. Berdasarkan hasil percobaan dan analisa hasil simulasi terhadap tiga skenario FDD-TDD CA Rel 13, yaitu CA 8-41, CA 8-42, dan CA 3-4, penulis dapat melakukan perancangan jaringan akses LTE-Advanced di Jakarta Pusat dengan probabilitas area yang tercakup mencapai 95% dan nilai RSRP yang berbeda pada masing-masing skenario. Nilai RSRP yang didapatkan dari skenario CA 8-41 dan 8-42 dengan frekuensi 900 MHz FDD sebagai primary cell (Pcell), berada dikisaran -90 dBm atau > -100 dBm dan tergolong baik untuk daerah dense urban seperti Jakarta Pusat. Sedangkan RSRP pada skenario CA 3-41 dengan frekuensi 1800 MHz FDD sebagai primary cell (Pcell), berada dikisaran -103 dBm atau < -100 dBm dan tergolong buruk untuk daerah dense urban. Hasil simulasi juga menunjukkan kombinasi FDD-TDD CA memiliki kualitas deri segi pembagian beban, dimana tingkat efektifitas penggunaan RLC throughput channel untuk setiap layanan pada clutter dense urban mencapai 99% di arah downlink untuk semua skenario. Peak RLC throughput channel tertinggi didapatkan dari skenario CA 3-41 dengan total aggregated bandwdith 30 MHz, hal ini menunjukkan jumlah kombinasi bandwidth pada jaringan LTE-Advanced dapat meningkatkan nilai throughput. Kombinasi FDD-TDD CA Rel 13 terbaik didapatkan dari skenario FDD-TDD CA 8-41 dan 8-42 karena memiliki nilai path loss terkecil, dimana frekuensi 900 MHz FDD sebagai Pcell. Hal ini menunjukkan, frekunesi rendah memiliki kualitas yang baik dari segi coverage untuk daerah dense urban seperti studi kasus di Jakarta Pusat, dibandingkan dengan frekuensi 1800 MHz FDD pada skenario CA 3-4. Nilai BLER pada Uplink adalah 0 untuk semua skenario, hal ini menunjukkan koneksi pada uplink sukses semua. Sedangkan BLER pada downlink berada pada nilai 2% untuk semua skenario atau masih kategori baik pada setip kombinasi carrier karena nilai BLER