Spektrum frekuensi 2600 MHz ditempati oleh PT.MCI untuk layanan TV berlangganan, sehingga diperlukan analisis proses refarming untuk dapat memindahkan S-Band ke spektrum frekuensi lainnya, dalam hal ini adalah ke Ku-Band. Berdasarkan hasil analisis proses refarming menggunakan Rec. ITU-R SM.1603, proses perpindahan frekuensi S-Band ke Ku-Band dianggap optimal. Setelah mengetahui bahwa proses perpindahan optimal, maka S-Band dapat diimplementasikan untuk jaringan LTE-Advanced. Implementasi jaringan LTE-Advanced menggunakan proses dimensioning, dimana proses dimensioning yang dipilih dalam perancangan adalah capacity dimensioning. Hasil simulasi yang didapatkan menunjukan daerah yang dapat dicangkup sebesar 91% dengan menggunakan daya pancar 43 dBm dalam simulasi, sedangkan 9% daerah yang tidak dapat dicangkup dikarenakan kontur dari daerah. LTE-Advanced dapat meningkatkan kapasitas jaringan dengan cara menggabungkan beberapa component carrier. Pengabungan component carrier dapat menggunakan asymmetric carrier aggregation dan symmteric carrier aggregation. Hasil throughput yang diperoleh menunjukkan dengan menggunakan asymmetric penggunaan bandwidth akan lebih efisien sesuai dengan kebutuhan lalu lintas broadband yang asimetris, dimana kebutuhan bandwidth pada downlink lebih besar jika dibandingkan dengan uplink. Nilai throughput rata-rata yang dihasilkan menggunakan asymmetric dengan bandwidth downlink 60 MHz dan uplink 40 MHz menghasilkan throughput 489.399 Mbps dan 84.331 Mbps, sedangkan dengan menggunakan symmetric hasil throughput yang diperoleh dengan bandwidth downlink 60 MHz dan uplink 60 MHz menghasilkan throughput 466.934 Mbps pada downlink dan 252.740 Mbps pada uplink.