digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Keberadaan gunungapi akibat proses subduksi di Pulau Jawa menyebabkan Indonesia mempunyai potensi panas bumi yang tinggi, salah satunya di lapangan panas bumi Γƒβ€šΓ‚β€œANΓƒβ€šΓ‚β€. Gempa-gempa mikro yang timbul akibat proses injeksi dan produksi di daerah lapangan panas bumi dapat digunakan untuk mengetahui karakter reservoir di lapangan panas bumi. Penelitian tentang tomografi kecepatan 3-D dan analisis anisotropi menggunakan data gempa mikro telah berhasil dilakukan sebelumnya pada lapangan panas bumi Γƒβ€šΓ‚β€œANΓƒβ€šΓ‚β€. Namun beberapa sifat fisik penting batuan mempunyai efek yang relatif lebih besar dalam atenuasi dibandingkan pada kecepatan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan inversi tomografi atenuasi (1/Q). Data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 755 gempa mikro dengan jumlah fasa S dan P masing-masing 4526 fasa. Data yang dibutuhkan untuk inversi tomografi atenuasi adalah operator atenuasi t* dan model kecepatan 3-D yang didapatkan dari penelitian sebelumnya. Operator atenuasi ditentukan menggunakan metoda spectral fitting. Data t* gelombang P yang didapatkan sebanyak 2936 data dari 579 gempa mikro sedangkan untuk gelombang S didapatkan data t* sebanyak 2931 data dari 507 gempa mikro. Anomali Qp/Qs tinggi yang bersesuaian dengan anomali Vp/Vs tinggi di sekitar Gunung Gambung dan Gunung Bedil diinterpretasikan sebagai fully saturated brine pada kedalaman lebih dari 0 km. Anomali Qp/Qs rendah yang bersesuaian dengan anomali Vp/Vs rendah yang berada pada kedalaman yang lebih dangkal (0 km hingga -1 km) diinterpretasikan sebagai partial saturated dominated steam. Terdapat kesesuaian anomali Qp/Qs tinggi dengan kelurusan berdasarkan citra landsat yang mungkin berhubungan dengan struktur yang membatasi zona dengan permeabilitas tinggi dan zona permeabilitas rendah diantara Gunung Gambung dan Gunung Bedil.