Data merupakan fakta yang digunakan sebagai acuan untuk membuat keputusan strategis.
Dalam sebuah perusahaan, ada puluhan atau bahkan ratusan data yang saling terhubung
satu dengan yang lainnya membentuk sebuah makna yang dapat digunakan perusahaan
sebagai dasar pengambilan keputusan. Data perusahan digunakan oleh aplikasi dan
membentuk sistem informasi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk
menjalankan proses bisnis di dalamnya.
Manajemen data merupakan proses pengelolaan data menjadi lebih teratur dan dapat
dipantau secara berkala. Di dalam manajemen data dan best practice perusahaan, terdapat
bidang keilmuan yang dipakai untuk menjadi dasar dalam pengambilan keputusan
strategis yaitu integrasi data.
Integrasi data pada dasarnya adalah menggabungkan atau mengambil data dari berbagai
sumber yang berbeda dengan menggunakan teknik tertentu. Integrasi data bisa juga
berarti menyajikan data dari sumber yang berbeda-beda dan menyediakan
interoperabilitas bagi sistem lainnya yang menggunakan datanya.
Guideline integrasi data dapat menjadi sarana untuk menjawab kendala dalam mencapai
integrasi data yang baik, menyediakan koridor dalam menjalankan tahapan-tahapan
integrasi data, serta menjaga keterlibatan stakeholder selama pengadaan integrasi data
berjalan.
Jika membahas tentang enterprise atau perusahaan, ada aspek yang penting yang perlu
diperhatikan yaitu aspek bisnis. Dalam ranah enterprise, sebuah inisiatif TI tidak dapat
dijalankan jika tidak dapat dijustifikasi secara bisnis. Dalam praktik terbaik arsitektur
enterprise, perubahan yang terjadi pada domain lain harus bisa dipertanggung jawabkan
secara bisnis.
Integrasi data merupakan proyek arsitektur atau kegiatan yang dapat menyebabkan
disrupsi pada arsitektur karena dapat menyebabkan perubahan pada 3 domain utama,
yaitu bisnis, aplikasi, serta data itu sendiri. Oleh karena itu harus didasarkan pada
keilmuan arsitektur enterprise. Sedangkan untuk masing-masing domain, dapat
digunakan body of knowledge untuk membantu kajian, yaitu BABoK (Business Analysis Body of Knowledge) untuk bisnis, dan DMBoK (Data Management Body of Knowledge)
untuk data.
Dalam penelitian ini, akan digunakan kerangka kerja TOGAF 9.1 yang dipadukan dengan
knowledge area dari body of knowledge yang berhubungan dengan bisnis dan data.
Dengan cara ini diharapkan integrasi data dapat dipandang tidak hanya dari sisi teknis
namun juga dapat dipertanggung jawabkan secara bisnis. Penelitian ini juga akan diuji
cobakan pada sebuah enterprise dengan bidang usaha perbankan, namun tidak menutup
kemungkinan hasil dari penelitian ini dapat digunakan dengan sedikit tuning untuk
industri lainnya.
Penelitian ini akan menghasilkan sebuah guideline ringkas yang mudah dipahami untuk
melakukan integrasi data. Dengan menambahkan komponen seperti keterlibatan
stakeholder, maka diharapkan integrasi data yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar
baik dari segi pelaksanaan, segi bisnis, dan segi politik.