digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Air laut memiliki komposisi yang sama untuk komponen penyusun utamanya. Namun, di beberapa lokasi air laut memiliki komposisi yang berbeda karena adanya aktivitas industri, nelayan, dan masyarakat sekitar. Lokasi sampel yang dipilih adalah Pantai Marunda, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Pantai Ancol. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya senyawa pestisida diazinon dan polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH) dari air laut yang berada di pantai Jakarta. Tahapan penelitian ini diawali dengan penyaringan air laut, penguapan sampel, dan residunya diambil untuk dianalisis menggunakan Fourier transform infra red (FTIR), dan penentuan kandungan senyawa pestisida diazinon serta polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) naftalen dan antrasen dari sampel dengan metode high performance liquid chromatography (HPLC). Hasil penelitian dengan analisis FTIR menunjukkan bahwa sampel mengandung gugus fungsi senyawa organik berupa alkil halida (C-Halida), karbonil (C=O), hidroksi (O-H), dan amina alifatik (R-NH2) dari hasil penguapan sampel dan pengeringan dalam oven selama 4 jam dengan suhu 60 oC. Selanjutnya, analisis senyawa pestisida diazinon serta polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) naftalen dan antrasen telah dilakukan dengan metode HPLC fasa terbalik dan ekstraksi fasa padat. Pemilihan panjang gelombang pada analisis HPLC didasarkan pada masing-masing serapan maksimum senyawa larutan standar diazinon, naftalen, dan antrasen yang diperoleh dari uji serapan maksimum dengan spektrofotometer UV-Vis. Hasil pengukuran dengan metode HPLC menunjukkan adanya puncak kromatogram. Pada sampel Pantai Marunda pada waktu retensi 3,821 menit diidentifikasi sebagai senyawa diazinon dengan konsentrasi 7,37 ppm dan 3,208 menit diidentifikasi sebagai senyawa naftalen dengan konsentrasi 4,24 ppm. Selanjutnya, sampel Pelabuhan Sunda Kelapa pada waktu retensi 2,911 menit diidentifikasi sebagai senyawa naftalen dengan konsentrasi 5,67 ppm dan 5,326 menit diidentifikasi sebagai senyawa antrasen dengan konsentrasi 3,62 ppm. Sedangkan pada sampel Pantai Ancol pada waktu retensi 2,913 menit diidentifikasi sebagai senyawa naftalen dengan konsentrasi 0,67 ppm dan 5,349 menit diidentifikasi sebagai senyawa antrasen dengan konsentrasi 7,56 ppm. Parameter penunjang dalam penelitian ini berupa pH dari Pantai Marunda, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Pantai Ancol secara berturut-turut adalah 8,370, 8,323, dan 8,362. Selain pH, ditentukan juga nilai konduktivitas dari ketiga sampel secara berturut-turut, yaitu 82,2 mS, 82,4 mS, dan 82,9 mS.