Pohon kemenyan adalah salah satu komoditi utama yang dimiliki oleh Indonesia. Namun, pemanfaatan dari pohon masih berkisar pada getahnya saja. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui potensi lain yang dimiliki oleh pohon kemenyan, salah satunya pada bagian kulit batang. Kulit batang memiliki kandungan lignin yang tinggi, yaitu 43%. Hal ini menyebabkan sulitnya proses ekstraksi untuk mendapatkan saponin dari dalam kulit batang. Dalam penelitian ini, dilakukan perlakuan awal delignifikasi untuk menurunkan kadar lignin menggunakan Phanerochaete chrysosporium dengan variasi lama inkubasi 7, 14 dan 21 hari dan melihat pengaruh delignifikasi terhadap perolehan total saponin dari kulit batang. Penurunan kadar lignin dianalisis menggunakan metode Chesson-Datta, serta total saponin diperoleh melalui proses ekstraksi. Inkubasi selama 21 hari dapat mendegradasi lignin sebesar 15% dengan kadar akhir lignin sebesar 36,65 + 1,66 %. Dengan penurunan kadar lignin sebesar itu, didapatkan peningkatan perolehan total saponin hingga 7,5 kali lipat dari normal, yaitu 7,02 + 0,62 % g/g berat kering. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu inkubasi, perolehan total saponin dari kulit batang juga semakin meningkat.