Pada tahun 2005 dibangun Jembatan Cisomang yang berada di KM 100+695 - KM 100+947 jalan Tol Cipularang yang menghubungkan kota Jakarta dan Bandung. Namun pada tahun 2012 lalu terindikasi adanya pergerakan tanah yang menyebabkan terjadi pergeseran sebesar 57 sentimeter pada pilar ke-2 dari 6 pilar penyangga jembatan. Pergeseran pilar ini juga diikuti dengan retaknya beton dari bagian-bagian struktur jembatan. Kondisi pilar yang retak seperti ini tentunya menjadi masalah yang perlu diperhatikan, karena apabila retak yang terjadi pada struktur sudah terlalu besar maka ada kemungkinan terjadinya kegagalan atau failure dari struktur Jembatan Cisomang sendiri yang dapat berakibat kepada keselamatan nyawa pengguna Jembatan Cisomang. Maka dari itu pada tugas akhir ini penulis akan melakukan analisis kondisi eksisting pada struktur Jembatan Cisomang untuk mengetahui tingkat kerusakan yang ada, dan juga seberapa jauh struktur Jembatan Cisomang masih dapat mengalami pergeseran sebelum akhirnya mengalami failure dan collapse. Analisis akan dilakukan dengan mengetahui seberapa besar momen ultimate penampang dan juga momen yang terjadi di lapangan pada struktur. Pertama akan dicari gaya aksial pada struktur pada kondisi beban berat sendiri terlebih dahulu, untuk kemudian dimasukkan ke dalam software XTRACT untuk mendapatkan diagram momen-kurvature. Nilai kurvature sendiri dapat dengan nilai displacement sebesar 50 cm, dan kemudian dilakukan plotting untuk mendapatkan nilai momen yang terjadi di lapangan, dan kemudian ditambah dengan efek P-?. Lalu dilakukan perbandingan nilai kapasitas momen yang terjadi di lapangan dengan momen ultimate dan diapat nilai rasio kapasitas momen yaitu 0,93. Nilai ini masih di bawah 1 sehingga dapat dikatakan struktur jembatan masih aman, namun harus dilakukan perbaikan segera untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kegagalan.