Penurunan permukaan tanah yang terkait dengan pengembangan lapangan panas bumi telah diamati dan dipelajari pada lapangan geothermal, misalnya di New Zealand. Pemodelan deformable reservoir diperlukan untuk menyertakan pengaruh geomekanik pada model reservoir panas bumi, sehingga model dapat mensimulasikan proses deformasi dan subsidence. Simulasi reservoir pada penelitian ini menggunakan CMG-STARS® Advanced Process and Thermal Reservoir Simulator, yang dapat memodelkan aliran fluida dengan pengaruh geomekanik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi parameter penting yang berhubungan dengan geomekanika dan aliran fluida. CMG-STARS® mwnggunakan skema iterative coupling, dengan menyelesaikan module aliran fluida dan hasilnya digunakan dalam perhitungan module geomekanik. Model sintetik yang digunakan dalam penelitian ini mewakili model reservoir panas bumi dominasi air dengan total laju produksi fluida sebesar 600 kg/s. Setelah simulasi dilakukan selama tigapuluh tahun terjadi penurunan porositas, permeabilitas dan terjadi subsidence +2.4 meter pada area sumur produksi. Uji sensitivitas dilakukan dengan parameter geomekanik dan total laju alir fluida produksi/injeksi, untuk melihat pengaruhnya terhadap subsidence. Hasil dari sensitivitas diketahui beberapa parameter yang mempengaruhi nilai subsidence yang dihasilkan, antara lain jumlah laju alir produksi, jumlah laju alir sumur injeksi, young modulus, poisson ratio, porositas, dan biot coefficient. Berdasarkan hasil penelitian, simulator mampu melakukan simulasi geomekanika dan simulasi aliran fluida.