digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Mulai di tahun 2010, total produksi PT. Freeport Indonesia mulai mengalai penurunan dikarenakan beberpa isu yang terjadi, dan di tahun 2015, hasil total produksi hanya 100,721 Kt per years (34% dari hasil produksi di tahun 2009). Selain dari pada itu mulai tanggal 25 januari 2017, Freeport sudah tidak diperbolehkan untuk meng-ekspor konsentrat, akibat Export ban yang berhubungan dengan Peraturan pemerintah yang baru (PP) NO. 1/ 2014 (PP Minerba). Startegy yang dilakukan PT. Freeport untuk mengatasi semua isu tersebut adalah dengan mengurangi total produksi mejadi 40%, disesuaikan dengan kapasitas produksi PT. Smelting Grsik, dimana semua konsentart dari Freeport dikirim kesana untuk diolah menjadi barang setengah jadi. Berbandinng dengan total produksi, total inventory Value yang dikelola oleh SCM, mengalami peningkatan. Dimana pada akhir tahun 2016, mencapai 512,252, 356.74 USD. Divisi SCM dituntut untuk melakukan pengurangan pada inventory values untuk menyesuaikan dengan 40% total produksi PT. Freeport. Bulk Material, memberikan kontribusi sebesar 15% terhadap kesulurah inventoy value. Dengan menggunakan salah satu metodologi di Six Sigma yaitu DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve dan contro) penulis akan mencoba untuk melakukan analisis terhadap semua issue dan mencari solusi-nya. Tahap Define, menetapkan bahwa penelitian hanya di fokuskan pada 38 Bulk item yang masuk kategori kritikal, dan pada tahap Measure, analisis akan dilakukan pada bisnis proses yang saat ini dan juga pada inventori value Bulk item. Pada tahap Analysis, telah di tentukan 2 penyebab dasar yang mengakibatkan ketidak-efesiensian dari Bulk Item, yaitu ketidaksesuaian metoda Forecast yang digunakan dan juga Metoda Inventory control yang digunakan. Analisis menggunakan Current Reality Tree (CRT). Dengan menggunanakan bisnis proses dan metoda forecast yang baru yang memiliki Forecast error yang paling sedikit, dan dilanjutkan dengan men simulasikan penggunaan P-Model sebagai metoda inventory control yang baru di tahun 2016, membuat Inventoru value mengalami penurunan di akhir tahun 2016 sebesar 43,271,033 USD. dimana penurunan tersebut sebesar 55.51% dari inventori aktual di periode yang sama Desember 2016. Di tahap Contol, enulis menggunakan metoda Project Management yang sudah standard dipakai di seluruh perusahaan FCX. Dimana ada empat tahap yang harus dilakukan yaotu: Initiation, Planning, Execution, dan Closure