digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sebuah terowongan dengan fungsi ganda dibangun di Kuala Lumpur Malaysia untuk mengatasi banjir dan kemacetan. Pembangunan terowongan harus memiliki unsur keselamatan dan dampak lingkungan masyarakat yang baik. Oleh karena itu dalam pembangunan terowongan harus dilakukan beberapa studi untuk meyakinkan terowongan yang dibuat memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Salah satunya gambaran struktur batuan bawah permukaan bumi. Metode seismik waktu tempuh antar lubang bor diterapkan dalam menggambarkan struktur bawah permukaan. Sumber diletakkan di salah satu lubang bor dan beberapa receiver ditempatkan di lubang bor lainnya. Data yang digunakan sebagai input metoda seismik tomografi waktu tempuh ialah kedatangan tercepat dari gelombang yang pertama kali diterima setiap receiver. Studi yang dilakukan terdiri dari tiga tahap. Pertama merekonstruksi model sintetis yang dibuat berdasarkan parameter lapangan. Parameter lapangan dibagi dalam 24 receiver dan 45 receiver. Kedua menerapkan proses inversi untuk data lapangan yang terdiri dari lima pasang lubang bor. Terakhir, dilakukan tes resolusi untuk menguji kualitas tomogram. Pengolahan data dengan menggunakan perangkat lunak FAST menghasilkan bentuk rekonstruksi model sintetis dengan 45 receiver yang lebih tegas dan menyerupai model awal. Untuk data lapangan diindikasikan adanya cavity di beberapa tempat di antara lubang bor. Cavity ditemukan pada BH2A-BH1, BH4A-BH2A dan BH4A-BH5 dengan struktur memanjang dan bulat. Dalam tes resolusi menggunakan checker-board, anomali masih dapat diidentifikasi sampai ukuran 2 meter x 2 meter. Analisa seismik tomografi waktu tempuh antara lubang bor membuktikan bahwa metoda ini sangat bagus dalam menggambarkan struktur bawah permukaan dan batas lapisan. Ukuran dan posisi dari anomali dapat dikenali dan diinterpretasi dengan mudah.