Karangsambung merupakan tempat pertemuan antara lempeng samudera Hindia Australia dengan lempeng benua Eurasia. Kawasan ini terletak pada provinsi Jawa Tengah dan memiliki jejak proses tumbukan antar lempeng yang terjadi sejak sekitar 117 juta tahun yang lalu bisa ditemukan dalam bentuk singkapan berbagai jenis batuan dengan kenampakan morfologinya. Berbagai jenis batuan beku seperti pridotit, gabro, basalt, dasit, diabas, andesit, batulempung bersisik, batupasir, breksi vulkanik, konglomerat kuarsa serta batugamping numiulites dapat ditemukan pada daerah ini. Penelitian ini menggunakan metode magnetik untuk mengindentifikasi lapisan bawah permukaan. Pengolahan data magnetik dilakukan dengan mengaplikasikan koreksi IGRF dan koreksi variasi harian untuk mendapatkan anomali medan magnet total. Software Surfer digunakan untuk melakukan pemetaan dari data magnetik yang telah diolah. Dari hasil analisis data magnetik dapat diperoleh nilai anomali magnetik (∆T) pada kisaran -2200 nT sampai dengan 1600 nT. Berdasarkan hasil penelitian, dapat terlihat anomali magnetik berasosiasi pada area yang terdapat intrusi batuan, yaitu gunung parang. Pada lereng gunung tersebut terdapat intrusi diabas, yang menunjukkan bahwa pada area tersebut terdapat bahan yang mengandung sifat magnetik sehingga menimbulkan anomali.