Casing while drilling merupakan salah satu dari beragam teknologi yang berkembang untuk mengatasi tantangan di industri perminyakan dimana teknologi ini mampu menjawab kebutuhan akan penembusan lapisan batuan yang penuh masalah seperti loss zone formations, depleted reservoir, kubah garam atau sumur-sumur yang memiliki masalah ketidakstabilan. Casing while drilling merupakan suatu teknologi dimana pemboran tidak dilakukan dengan menggunakan drillpipe seperti pada umumnya namun menggunakan casing sebagai drillstring. Tujuan utama dari teknologi ini adalah untuk mengurangi waktu tidak produktif yang terkait dengan proses tripping dan casing running atau NPT yang berhubungan dengan penanggulangan masalah-masalah pemboran yang terjadi. Penggunaan casing sebagai drillstring dapat menyebabkan casing mengalami beban tambahan seperti beban mekanis, beban hidrolik, putaran, dan getaran. Beban hidrolik ketika proses pembersihan lubang dapat menyebabkan dinding casing bagian luar tererosi oleh benturan cutting pemboran sedangkan benturan dengan drillstring akan menyebabkan dinding bagian dalam casing tererosi. Erosi akan menyebabkan dinding casing menipis sehingga kekuatan dan usia casing akan berkurang. Hasil dari studi erosi pada aplikasi Casing while drilling menunjukkan bahwa pengurangan kekuatan casing akibat erosi internal lebih berpengaruh dimana kekuatan burst dan collapse dari casing berkurang sebesar 380 psi dan 430 psi serta kekuatan tension berkurang 113000 lbf dengan pengurangan ketebalan sebesar 7.6% dibandingkan dengan erosi eksternal yang menghasilkan pengurangan burst dan collapse sebesar 10 psi, 4000 lbf untuk kekuatan casing, dan penipisan dinding luar casing sebesar 0.23%