digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Clear Air Turbulence (CAT) menjadi salah satu perhatian dalam penerbangan karena dapat mengurangi kenyamanan penerbangan, kehilangan bahan bakar bahkan cedera penumpang. Penelitian tentang CAT telah banyak dilakukan di berbagai wilayah baik menggunakan observasi maupun model numerik. Namun untuk daerah tropis penelitian tentang CAT masih sangat terbatas sehingga perlu dilakukan kajian lebih lanjut. Kajian dilakukan dengan menggunakan simulasi numerik menggunakan model Weather Research and Forecasting ARW (WRFARW) karena keterbatasan data observasi dan permasalahan yang cukup kompleks. Data turbulensi berasal dari data Pilot Weather Reports (PIREPs) yang diperoleh dari petugas Lalu Lintas Udara (LLU). Syarat batas dan kondisi awal untuk simulasi model menggunakan data NCEP FNL (Final Analysis). Keluaran model telah divalidasi menggunakan data radiosonde dan citra watervapour MTSAT dimana hasilnya dianggap mewakili kondisi sebenarnya. Dilakukan pemilihan resolusi horizontal untuk mencari hasil terbaik. Diperoleh resolusi horizontal sepuluh km untuk analisis lebih lanjut. Dari hasil simulasi model WRF-ARW diperoleh nilai Richardson Number (Ri) kurang dari 1 pada wilayah yang dilaporkan terjadinya CAT. Ini disebabkan adanya wind shear akibat perubahan kecepatan angin secara vertikal pada lokasi tersebut. Untuk melihat pengaruh jumlah ketinggian maka dilakukan simulasi jumlah ketinggian vertikal dilakukan. Diperoleh hasil bahwa resolusi horizontal sepuluh km baik digunakan untuk merepresentasikan kejadian CAT dan pengaturan jumlah lapisan lebih rapat di atas lebih baik untuk merepresentasikan kejadian CAT.