digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jaringan perpipaan banyak digunakan dalam kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi. Dalam pemasangannya tidak terlepas dari proses pengelasan. Dimana proses pengelasan merupakan salah satu proses yang dapat mempengaruhi umur material pipa. Masalah yang timbul adalah besarnya laju korosi yang timbul. Berdasarkan kenyataan tersebut, tesis ini bertujuan mencari cara untuk memperpanjang umur (life time) jaringan pipa di daerah sambungan akibat proses pengelasan. Pengujian perlakuan panas PWHT pada material pipa API 5L PSL 1 Grade B menggunakan variasi temperatur 200°C, 250°C, 300°C, 350°C dan 400°C dengan holding time 30 menit serta dengan pendinginan udara. Untuk melengkapi data pengujian juga dilakukan pengujian foto mikro, pengujian laju korosi dan pengujian foto makro. Sel tiga elektroda dengan larutan elektrolit NaCl digunakan dalam pengujian laju korosi. Hasil pengujian foto mikro menunjukkan bahwa kandungan pearlite di daerah HAZ, base metal dan weld metal di setiap specimen uji mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan temperatur PWHT. Nilai laju korosi pada spesimen tanpa perlakuan panas (28 ºC) sebesar 0,091703 mmpy, perlakuan panas 200ºC sebesar 0,088025 mmpy, perlakuan panas 250ºC sebesar 0,087290 mmpy, perlakuan panas 300ºC sebesar 0,086589 mmpy, perlakuan panas 350°C sebesar 0,085802 mmpy dan perlakuan panas 400°C sebesar 0,084979 mmpy. Penambahan umur pada material pipa mulai terjadi pada spesimen dengan temperatur diatas 200 ºC. Temperatur 400ºC merupakan nilai yang paling ekonomis dari proses perlakuan panas. Hasil ini diperoleh berdasarkan jumlah kandungan pearlite, nilai laju korosi, serta perhitungan penambahan umur pipa sebesar 1 tahun 3 bulan.