Ozon (O3) merupakan oksidator yang kuat sebagaimana diindikasikan oleh harga potensial oksidasinya yang lebih tinggi dari O2, Cl2 dan H2O2. Ozon dapat digenerasi dari udara atau oksigen dengan sebuah ozon generator tanpa penambahan bahan habis tertentu. Pada penelitian tesis ini dipelajari ekstraksi tembaga dari bijih kalkopirit yang berasal dari Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dengan cara pelindian dalam asam sulfat yang dibantu oleh ozon sebagai oksidator. Ozon berperanan mengoksidasi sulfur menjadi sulfur elemental (So) yang lebih lanjut menjadi ion sulfat (SO42-) sehingga ikatan sulfur dengan logam tembaga dalam bijih dapat diputus dan tembaga dapat dilarutkan.
Serangkaian percobaan pelindian telah dilakukan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi asam sulfat, distribusi ukuran partikel bijih, suhu larutan, rasio berat bijih dan volume larutan pelindi, dan dosis injeksi ozon terhadap persen ekstraksi tembaga dan selektivitas pelindian terhadap besi. Dari percobaan yang dilakukan, ditentukan konsentrasi asam sulfat, distribusi ukuran partikel bijih, dosis injeksi ozon, rasio berat bijih-larutan pelindi dan suhu larutan yang memberikan persen ekstraksi tembaga paling tinggi dengan persentase keterlarutan besi yang minimal (selektif). Kinetika pelindian tembaga dipelajari dengan menggunakan model inti yang menyusut (shrinking core model). Dari studi kinetika yang dilakukan ditentukan tahap pengendali laju proses pelindian, nilai konstanta laju atau difusifitas spesi yang bereaksi dan energi aktifasi pelindian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen ekstraksi tembaga tertinggi diperoleh dari pelindian bijih kalkopirit dengan asam sulfat 0,5 molar yaitu 97,9% pada kondisi ukuran partikel bijih -150 mesh, kecepatan pengadukan 300 rpm, rasio bijih-larutan pelindi 3gr/1L dan suhu 30oC. Hasil tersebut tidak jauh berbeda dari hasil pelindian pada konsentrasi asam sulfat 0,25M (96,9%) dan 1M (95,1%). Pada percobaan dengan variasi suhu, persen ekstraksi terbaik sebesar 97,9% diperoleh pada suhu paling rendah yaitu 30oC. Studi kinetika pelindian tembaga mengindikasikan bahwa laju proses pelindian tembaga terkendali oleh proses difusi produk reaksi melalui inti yang tidak bereaksi dengan harga energi aktifasi 0,3874 kJ/mol.