Kadar KIO3 dapat ditetapkan dengan metode spektrofotometri, dimana K103 direduksi olek KI berlebih dalam suasana asam menghasilkan I2 yang akan membentuk kompleks berwarna biro dengan kanji. Untuk memperoleh kondisi optimum dipelajari pengaruh asam fosfat, kalium iodida, kanji dan natrium khlorida. Pada kondisi optimum ini dilakukan analisis K103 dalam tujuh buah sampel yang ada dipasaran dengan merek yang berbeda-beda. Hasil dari lima analisis dari masingmasing sampel kadar rata-rata KIO3 yang diperoleh adalah 42, 92 ppm ; 63,16 ppm ; 58,30 ppm; 26,92 ppm; 14,04 ppm; 85,69 ppm dan 57,08 ppm. Hasil ini dibandingkan dengan basil yang diperoleh dengan metode titrimetri. Kadar K103 yang diperoleh dengan kedua metode ini tidak berbeda nyata kecuali garam no. 5 mempunyai nilai rata-rata berbeda nyata. Dari analisis secara statistik, metode spektnofotometri mempunyai ketelitian dan kepekaan yang cukup tinggi dengan batas deteksi sebesar 0,026 ppm. Kadar ion-ion sulfas, kalsium dan magnesium, kadar air dan kadar bagian yang tidak larut dalam air dapat memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI