digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2003_TS_PP_AMINNUDIN_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Salah satu cara untuk menaikkan kekuatan aluminium adalah dengan memperkecil ukuran butir hasil proses rekristalisasi. Agar diperoleh butir yang kecil diperlukan tempat yang banyak pada saat proses rekristalisasi berlangsung. Salah satu tempat yang memungkinkan terjadinya pengintian adalah dislokasi. Makin tinggi kerapatan dislokasi makin kecil ukuran butir yang terbentuk pada proses rekristalisasi. Aluminium adalah logam yang mempunyai struktur kristal FCC (Face Centered Cubic) dan mempunyai energi salah tumpuk yang sangat tinggi. Karena itu apabila diformasi platis dislokasi yang ada akan mudah bergerak sehingga kenaikan kerapatan dislokasi tindak tinggi. Pada temperatur rendah dislokasi lebih sukar untuk bergerak, deformasi plastis pada temperatur rendah akan menaikkan kerapatan dislokasi. Hal inilah yang menjadi tema pokok dalam penelitian ini. Deformasi plastis diberikan dengan menggunakan mesin uji impakpada temperatur kmnar, 0, - 25, -50, -75 dan -100 `C. Dari data hasil pengujian diketahui makin rendah temperatur deformasi plastis makin tinggi kekera.can aluminium yang dihasilkan. Sedangkan dari hasil pengamatan kerapatan dislokasi / regangan kisi dengan menggunakan defraksi sin ar-X (XRD) diketahui makin rendah temperatur pengujian makin tinggi kerapatan dislokasi yang diperoleh.