digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengolahan data seismik yang umumnya dilakukan, seperti NMO stack dan DMO stack biasanya menggunakan prinsip CMP, dan lebih dikenal dengan sebutan metode konvensional. Pada kondisi fold rendah, metode konvensional tidak mampu mengahasilkan penampang stack dengan rasio sinyal terhadap noise yang tinggi. Dalam beberapa tahun belakangan, digunakan metode Common Reflection Surface (CRS) yang mampu untuk memperbaiki metode konvensional (CMP stack) sehingga diperoleh penampang stack yang lebih baik. Pada penelitian ini, proses pengolahan sesimik menggunakan metode CRS digunakan untuk memperoleh penampang CRS stack untuk meningkatkan kualitas rasio terhadap noise pada kondisi data seismik dengan fold rendah. Penelitian dilakukan di dalam dua tahapan umum, yaitu : pengolahan data menggunakan metode konvensional dan pengolahan data menggunakan metode CRS. Pada proses pengolahan data seismik digunakan software ProMAX sehingga diperoleh penampang seismik CRS Stack dan CRS gathers yang mampu menggambarkan kondisi bawah permukaan dengan lebih baik daripada pengolahan data menggunakan prinsip CMP. Setelah dilakukan migrasi poststack, penampang CRS stack yang telah dimigrasi bisa merepresentasikan kondisi geologi yang sebenarnya sehingga akan mempermudah interpretasi geologi.