Proses Carbon In Leach (CIL) dipergunakan untuk menangkap emas dan perak hasil pelindian di pabrik pengolahan emas PT Antam Tbk UBPE-Pongkor. Di dalam proses CIL, proses pelindian sianidasi berlangsung serentak dengan proses adsorpsi oleh karbon aktif. Pengelolaan karbon menjadi aspek yang penting di dalam proses CIL. Berbeda dengan prosesnya yang sederhana, fluktuasi pada variabel operasi dapat menyebabkan proses menjadi rumit, sehingga menjadi tidak mudah untuk memprediksi hasil yang akan diperoleh. Karena itu, pemodelan akan bermanfaat untuk memprediksi pengaruh dari perubahan variabel-variabel utama pada sirkuit CIL. Terhadap model-model kinetika yang sudah tersedia dilakukan evaluasi untuk menetapkan model mana yang akan dipergunakan pada penelitian ini.
Untuk menentukan persamaan model yang akan diterapkan pada sirkuit CIL, beberapa model kinetika telah dipilih. Model yang dipilih adalah model kn, model Nicol-Fleming, dan model difusi film-Freundlich (model Johns). Pada penelitian ini, data operasi pabrik yang sesungguhnya diuji apakah cocok dengan model-model tersebut. Untuk tujuan ini, persamaan neraca massa dari Saymer telah disusun untuk menghitung rata-rata laju perpindahan karbon disetiap tanki CIL. Laju adsorpsi yang diperoleh dialurkan terhadap parameter masing-masing model. Koefisien korelasi R dipergunakan untuk menilai kesesuaian model. Untuk menyelesaikan perhitungan model, diperlukan parameter-parameter isoterm adsorpsi. Parameter isoterm adsorpsi ini diperoleh dari percobaan laboratorium tersendiri. Model isoterm yang sesuai juga ditetapkan berdasarkan koefisien korelasi R yang paling baik.
Model empiris kinetika adsorpsi berdasarkan model Johns diperoleh sebagai model yang sesuai. Model ini memiliki kesesuaian yang baik dengan data real CIL Plant#1. Dan sebagaimana diperoleh dari percobaan kesetimbangan adsorpsi sebelumnya, parameter isoterm Freundlich dipakai sebagai konstanta kesetimbangan yang tepat untuk model Johns, yang mana diperoleh nilai Kf= 5040,8 m3/tonC and parameter Freundlich n=1.6. Untuk menggambarkan penggunaannya, model telah dipakai untuk melihat pengaruh variabel utama operasi yaitu laju umpan pabrik, kadar emas dalam ore umpan pabrik, dan persen solid, terhadap laju perpindahan karbon dalam bentuk grafik. Kadar emas pada loaded carbon juga dapat diperkirakan. Selain itu, model juga dapat dipergunakan untuk menetapkan batas kritis kadar emas di dalam karbon, sebagai cara lain untuk mengontrol operasional CIL. Verifikasi dengan data pabrik kemudian dilakukan, dapat dilihat bahwa prediksi waktu tinggal adsorpsi sebelum proses elution memerlukan waktu 29 jam, sesuai dengan data aktual tahun 2012 yakni 28-32 jam. Rata-rata kadar emas pada loaded carbon TNK#3 Plant#1 pada tahun 2012 adalah 8% lebih rendah dari perhitugan model, dan sebagai sebuah prediksi angka ini masih dapat diterima. Kadar emas pada karbon di dalam tanki-tanki CIL pada tahun 2012 berada sekitar 70-72% dari batas konsentrasi kritisnya.