ABSTRAK
Area Jawa Bagian Barat (JBB) merupakan salah satu area operasi PT.Pertamina Gas yang saat ini bertanggung jawab mengelola dan mengoperasikan kegiatan penyaluran gas dan pemrosesan gas di Area JBB. Area JBB memiliki tanah di sepanjang jalur pipa gas yang disebut tanah ROW (right of way) dengan lebar 15-25 mtr sebagai tempat menanam pipa gas mulai dari Cilamaya ke Cirebon dengan panjang sekitar 150 km, dan dari Cilamaya ke Cilegon dengan panjang sekitar 200 km.
Saat ini banyak pihak yang membutuhkan tanah ROW Pertagas untuk tempat mereka membangun infrastruktur mereka, khususnya Gas Trader dan Gas Transporter untuk membangun pipa gas mereka terkait dengan kebutuhan gas di zona industri di Propinsi Jawa
Barat, Banten dan Jakarta. Sulitnya membeli tanah untuk tempat menanam pipa gas khususnya di daerah kawasan industri seperti Karawang, Cikarang, Cibitung, Tangerang, Cilegon menyebabkan pihak-pihak tersebut berniat menyewa lahan ROW Pertagas. Situasi ini menjadi peluang bisnis bagi Pertagas.
Penelitian ini difokuskan untuk menganalisa siapa saja pihak-pihak yang memanfaatkan lahan Pertagas, infrastruktur apa saja yang dibangun, bagaimana menghitung peluang bisnis yang didapat, dan bagaimana meningkatkan pendapatan Pertagas dari bisnis penyewaan lahan ini. Metodologi yang digunakan adalah dengan melakukan analisa PESTEL, analisa SWOT,
analisa suplai/demand, dan analisa persaingan usaha. Dari analisa ini, dilakukan perhitungan keekonomian yand difokuskan pada PT. XYZ dalam proyek pemasangan pipa gas di Bitung.
Dari hasil analisa dan pehitungan yang dilakukan disimpulkan bahwa dengan melakukan perubahan pola tarif penyewaan lahan oleh pihak ketiga untuk membangun infrastruktur yang terkait bisnis Pertagas dari semula menggunakan basis “50% dari NJOP” menjadi “sharing profit” akan memberikan peningkatan pendapatan perusahaan yang lebih besar. Dari studi
kasus yang dilakukan berhasil didapat profit sebesar 1.5 kali.
Kata kunci : pemanfaatan lahan, peluang bisnis, pembagian keuntungan.